18 Kippu: Tokyo, Matsumoto-shi

Baby, alhamdulillah kita sekarang udah di Tokyo. Di sini lebih hangat daripada rumah kita, ihihihi… Hidung mommy enakan di sini!! 😀 Kemarin seharian diajak jalan-jalan, lebih tepatnya gonta-ganti kereta, alhamdulillah sehat. Mual mendadak tetap ada, tapi bisa ditahan. Rada pusing, gitu-gitu deh dipake buat tidur. 😀 Morning sickness? ga tau juga. Soalnya datangnya ga selalu tiap morning! Datang mualnya sesuka hati. 😀 Ini masih morning alhamdulillah segar bugar, belom muntah. Kalo kemaren bangun tidur muntah dulu, pagi ini langsung lahap makan. Rada mual sih, tapi sayang kalo dimuntahin. Huehehe… ga ding! mudah-mudahan cuma mual aja ga pake muntah. 😉 Oya, sekarang mommy juga harus jalan pelan, ga boleh kayak orang Jepang ngejar kereta. Soalnya kalo kecapean, si baby nanti protes. Kesian kan.. Ayo-lah kita jalan bak putri Solo meski di Tokyo! 😀

Baby, kita nanti mao ngelanjution perjalanan ke selatan. Jadi kita harus sehat! semangat! Kita mao ikut pengajian, insyaAllah!! 😉 Mudah-mudahan dapat ilmu bermanfaat, kita jadi orang yang shaleh, dan dirahmati Allah. Aamiin…

Mommy lanjut maem dulu yaaa!! 😀

-RN-

Suka Salju Tidak Suka Musim Dingin

Lebih tepatnya "winter"!!

Tiga tahun melewati musim dingin, masing-masing memiliki cerita tersendiri. Saya suka salju, tapi tidak menikmati musim dingin! Jika bisa dan boleh memilih, lebih menikmati musim panas daripada musim dingin. Bagi yang belom pernah merasakan salju pasti membayangkan kehadiran salju adalah sesuatu yang istimewa. Jangan berlebihan membayangkan romantisnya berjalan di bawah salju, maen prosotan, dan kenikmatan musim dingin lainnya!! 😀 Bagi yang mendambakan salju, agar lebih seimbang maka harus mengetahui pula “kejahatan musim dingin” termasuk kejahatan si salju!! 😀 baca selanjutnya

Kenikmatan Menjadi Pendidik: Seni Mengatakan Tidak kepada Anak

Sensei tachi

Passion! Itulah kunci kebahagiaan ketika kita melakukan suatu hal. Jika kita memiliki passion di dalamnya, maka semua akan terasa menyenangkan. Saya barulah menyadari bahwa passion saya ada di dunia ini. Bertemu anak-anak, bermain, dan belajar bersama. Apapun kesulitan yang muncul di tengah jalan, menjadi sangat ringan dihadapi ketika itu adalah suatu passion dalam diri kita. 😀  baca selanjutnya

Lansia Jepang

Lansia berumur 105 tahun.

Jepang merupakan salah satu negara yang mempunyai usia harapan hidup longevity tertinggi di dunia, yang berarti masyarakatnya panjang umur. Umur terkait dengan jatah hidup, di sisi lain ada hubungannya dengan taraf hidup, diet makanan, taraf kesehatan, jaminan hari tua, dan sebagainya. Jepang menempati urutan atas dalam ranking dunia. Simak di sini. Persentase jumlah penduduk Jepang jika dikategorikan berdasarkan usia, maka bentuknya adalah piramida terbalik. Artinya, jumlah lansia berada di tingkatan paling atas, berbanding terbalik dengan jumlah bayi/kelahiran (sangat kecil).
baca selanjutnya

Gempa Jepang 11 Maret 2011: Catatan Harian 2

Melanjutkan cerita sebelumnya yang baru sempat ditulis sekarang. Setelah bertemu, kami pun segera kembali ke rumah untuk mengambil beberapa barang yang akan di bawa ke tempat pengungsian. Tempatnya adalah aula SMP Sanjo yang jaraknya sangat dekat dengan rumah kami. Ketika itu salju sedang turun, alhamdulillah tidak perlu berjalan lebih jauh lagi.  baca selanjutnya