Baper Saat Hujan

Kamis, 28 September 2017

Jangan memiliki kenangan sedih ketika turun hujan. Jika kamu memilikinya, maka setiap hujan turun kamu akan merasakan kesedihan yang sama.

Allahumma Shoyyiban Na’fian…

image

Sendai sedang melo. Pemandangan dari balkon rumah.

Alhamdulillah Sendai diguyur hujan sejak kemarin, cuaca melo, udara dingin, dan pemandangan di balkon yang biasanya cerah ceria kini sedang nampak muram. Ditambah lagi suasana hati yang nggak terlalu Oke! Baper dengan obrolan teman-teman di grup whatsapp yang akan meninggalkan Sendai segera, ditambah ingatan-ingatan masa lalu menari-nari di kepala. Aiih… Apa pula ini! Satu hal yang paling nggak saya suka adalah ketika teringat kenangan pedes, pahit, masam nano-nano di masa lalu. Bawaan sedihnya tetap terasa meski sudah melewati beberapa jaman. Nggak perlu sih dilupakan, karena itu bagian dari hidup kita. Nggak perlu juga diingat-ingat, tapi kenapa suka datang dadakan tanpa diundang. :)) Itulah kenangan! Hal yang akan menempel kuat dalam ingatan kita adalah segala sesuatu yang menyentuh emosi kita, baik kebahagiaan maupun kesedihan. 

Bunda sedang nggak Oke! Feeling blue dan sensitif. Harus buru-buru zikir ini! Nggak boleh kelamaan mengikuti nuansa melo cuaca di Sendai. Memang hanyalah Allah sang Penggenggam Hati, minta kelapangan hati hanya bisa kepada pemiliknya. Semoga Allah melapangkan dada kita dari semua baper dan semua kenangan yang tidak manis yang bikin sesak di hati. Aamiiin….

Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘ala diinik

‘Wahai Zat yang membolak-balikkan hati teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.’ (HR. Tirmidzi, Ahmad, Hakim)

Dalam psikologi ada teori motivated forgetting. 

The main theory, the motivated forgetting theory, suggests that people forget things because they either do not want to remember them or for another particular reason. Painful and disturbing memories are made unconscious and very difficult to retrieve, but still remain in storage.

Jadi manusia berusaha untuk melupakan semua memori yang buruk/tidak diinginkan dalam kesadaran maupun ketidaksadarannya; namun tetap ada di memorinya. Makin dipaksa lupa, malah makin ingat. Sekali lagi: Hal yang akan menempel kuat dalam ingatan kita adalah segala sesuatu yang menyentuh emosi kita, baik kebahagiaan maupun kesedihan. Jadi apapun itu, ketika memberi suatu perasaan tertentu dalam otak kita, maka akan terekam lebih kuat dibandingkan kenangan yang tidak menyentuh emosi kita. Sedih, senang, marah, dll adalah bagian dari emosi kita. Hal-hal yang bikin sedih banget ato seneng banget, biasanya susah untuk kita lupakan.

Saat ini sedang ngehits kosa kata baper (bawa perasaan). Iya, memang benar ketika teringat sesuatu yang menyentuh emosi kita, maka respon otak kita akan dengan cepat memanggil memori tersebut beserta rasa emosi di dalamnya. Baper cenderung untuk emosi kesedihan, sih. Padahal teringat hal yang membahagiakan juga bisa bikin baper! 😀

Alhamdulillah, setelah nulis di sini rasa baper dan melo sudah mereda! Hihihi… Semua atas pertolongan Allah, dan menulis adalah terapi mujarab untuk baper saya. :)) Biarkan hujan turun menyejukkan bumi, nggak perlu terbawa suasana yang menyesakkan hati. 😀

Salam Bunda Eiji Mama Yoshi,

-RN-

Leave a comment