Jalan-Jalan 2015: Sendai, Tokyo, Yokohama, Kawasaki.

Aamiin!

Aamiin!

Alhamdulillah, Allah kembali memberi rejeki jalan-jalan di bulan Maret ini untuk kami (saya dan Eiji). Jalan-jalan menjadi salah satu hobi seorang ibu bersama anak laki-lakinya. ๐Ÿ˜‰ Berawal dari cetingan dengan sesama ibu muda, yang juga memiliki balita laki-laki, hasilnya kami bersepakat untuk jalan-jalan dadakan pada hari Rabu dan Kamis (25-26 Maret 2015). Pilihan rutenya diserahkan kepada saya. Oke baiklah! Awalnya mau jalan-jalan ke Jepang utara, tapi pasti bakal terjebak salju. Akhirnya saya memutuskan untuk ke arah selatan. ๐Ÿ™‚

Jadi kemana mba, kita pergi? tanya-nya di seberang sana.

Ke selatan aja yuk, yang lebih hangat, kali aja ketemu sakura. ๐Ÿ˜€

Sehari sebelum keberangkatan, saya segera riset kecil-kecilan menentukan rute yang bakal kami lalui. Jreng jreng jreeeenggg…. Pilihan kami ke Yokohama! ๐Ÿ˜€

Ihiiiirrr… Asik… Asikk… Ini bakal jadi jalan-jalan seru untuk kami, dua ibu bersama dua batita yang super aktif. *siapkan lahir dan batin* ๐Ÿ˜€

Rabu, 25 Maret 2015

Perjalanan ke Tokyo.

Kami janjian ketemu di lantai 3 Sendai eki pada jam 8.30. Tak perlu saling menunggu, kami langsung bergegas masuk ke tempat shinkansen yang telah kami pesan. Kami bakal menaiki Hayabusa Shinkansen, kereta moncong super cepat, berwarna hijau, yang akan melaju ke Tokyo sekitar 1.5 jam saja. ๐Ÿ™‚ Eh, ternyata di pilihan pintu yang kami masuki, nggak ada elevator! Weleh-weleh… artinya harus bongkar stroller si bocah dan membawanya ke atas. Ribet tapi harus dilalui! Kami pun sampai di tempat shinkansen yang bakal menjemput kami *hahaha, bahasanya nggak banget. Kami melihat shinkansen yang sedang parkir sebelum dia melanjutkan perjalanannya ke utara, tak mau menyia-nyiakan kesempatan itu jadi langsung berpose dengan di moncong shinkansen. Sebenarnya di sini yang hobi mengoleksi dan excited dengan shinkansen bukan hanya para anak, tapi para ibu lebih lagi. ๐Ÿ˜€

Yamabiko Shinkansen.

Berpose dengan Yamabiko Shinkansen.

Shinkansen kami telah datang, nggak sempat poto-poto karena dia hanya singgah sebentar di Sendai untuk melanjutkan perjalanannya ke Tokyo. Hayabusa shinkansen berangkat dari Shin-Aomori, kemudian singgah ke beberapa tempat termasuk Sendai-Omiya-Ueno-Tokyo. Jadwal kami pukul 8.55 dan sampai Tokyo pukul 10.28. Sangat tepat waktu!

Di dalam shinkansen, Eiji nggak mau turun dari stroller-nya. Alhasil saya berdiri, jongkok sesekali, sepanjang perjalanan. ๐Ÿ˜ฆ Jadi ceritanya naik kelas bisnis, eh malah di dalam jadinya nggak duduk. :(( Duuh… anak guweh! Tapi gapapa lah, yang penting nanti jalan-jalannya nggak bertingkah polah aneh-aneh, biar bahagia semuanya. ๐Ÿ™‚ Dia beneran nggak mau turun dari si stroller kesayangan, beberapa menit kemudian terlelap nyenyak. ๐Ÿ™‚

Ibunya buka lapak jongkok di pojokan.

Ibunya buka lapak jongkok di pojokan.

Shinkansen terus melesat, sampai Omiya berhenti sebentar untuk mengangkut dan menurunkan penumpang. Di balik jendela, saya melihat gunung Fuji (Fuji san, maskot negara Jepang) yang sangat indah berselimut salju. Itu pemandangan dari balik jendela shinkansen, lhooo… SubhanAllah, indah banget!

Fuji san dari kejauhan.

Fuji san dari kejauhan.

Pemandangan dari lensa mata jauuuuhhh lebih indah dibandingkan lensa kamera di poto ini. Alhamdulillah, memang tak ada yang menandingi ciptaan Allah. Gunung Fuji aslinya lebih ganteng dari gambarnya.

Kereta terus melaju, pengumuman mengatakan sebentar lagi sampe Ueno. Artinya, nggak lama lagi kita akan sampe Tokyo! Eiji pun bangun, cerah ceria, setelah melanjutkan tidur paginya. Alhamdulillah, kami telah sampai Tokyo! ๐Ÿ˜€

Ini dia si ganteng Hayabusa yang mengangkut kami dari Sendai ke Tokyo dalam waktu 1.5 jam.

Ini dia si ganteng Hayabusa yang mengangkut kami dari Sendai ke Tokyo dalam waktu 1.5 jam.

Petualangan di Tokyo akan dimulai! Siap, anak-anaaakkk??? Iya, Mamaaaa!!! ๐Ÿ˜€

bersambung.

-RN-

One thought on “Jalan-Jalan 2015: Sendai, Tokyo, Yokohama, Kawasaki.

  1. Pingback: Jalan-Jalan 2015: Tokyo Imperial Palace | Pojok Cerita

Leave a comment