Belajar Sekolah

36

Seminggu sebelum dititipkan “sekolah”: Tas punggung dengan detail gambar shinkansen, hasil pilihan Eiji sendiri.

Jumat, 21 November 2014

Inilah hari pertama Eiji (Royyan) berada pada suatu tempat asing tanpa ibunya/keluarga. Karena ada sebuah keperluan, Eiji harus saya titipkan ke hoikuen (daycare) untuk beberapa jam. Jauh hari sebelumnya dia selalu bilang `kakak mau sekolah`sambil menggendong tas punggungnya saat kami pergi ke luar. Saya pun memutuskan untuk mencoba, memberikan pengalaman baru kepada Eiji, dan mengajarkan bahwa dia bisa/berani untuk jauh dari ibunya dalam beberapa saat. Hari Senin saya pun menghubungi hoikuen tersebut bahwa hari Jumat akan menitipkan Eiji di sana. 

Jumat pun tiba. Eiji sangat bersemangat, bangun pagi, mandi, sarapan, dan bergegas menggendong tas punggungnya. Tak lupa membawa tas bento (bekal makan siang) khas Jepang yang sudah saya siapkan sejak pagi. Dia mengerti bahwa kalau berangkat sekolah harus membawa bento sendiri. 😀 Alhasil, dia minta agar kotak itu dia bawa sendiri. Karena itulah yang Eiji lihat ketika berpapasan dengan anak-anak SD pergi atau pulang sekolah. *Seperti kebiasaan anak-anak Jepang, sejak dini mereka diajarkan bertanggung jawab membawa barang-barangnya sendiri. Tidak aneh ketika kita lihat anak-anak TK di sini membawa tas sekolah, tas tangan berisi baju ganti/buku, dan bekal minumnya sendiri. Nampak kerepotan, mungkin buat kita nampak kasihan, tapi itulah ajaran di Jepang setiap anak belajar mandiri, bertanggung jawab atas barangnya sendiri, dan tidak merepotkan orang lain untuk membawakan barang-barangnya.

Kami pun sampai di hoikuen. Awalnya Eiji mengatakan `sekolah sama mama` sembari tetap tidak mau melepas tas dan menggandeng saya masuk ke dalam. Setelah beberapa menit di dalam dan saya jelaskan bahwa sekolah harus sendiri, saya pun pamit kepadanya. Dari belakang terdengar dia menangis. Tak mengapa… Ini kali pertama dia berpisah dengan saya dalam beberapa waktu ke depan. Ada sedikit rasa iba, bagaimanapun itu juga pengalaman pertama saya berpisah dari dia untuk beberapa jam. 😀 Tapi harus tetap bisa, yakin bahwa ini sebuah proses belajar yang kami lewati. Bukan hanya Eiji yang belajar, tapi saya juga. 😉

Waktu tiga jam telah berlalu, keperluan saya sudah selesai dan segera bergegas menjemput Eiji. Saat itu sekitar pukul 1.40, saat anak-anak tidur siang di sana. Saya pun mengetuk pintu hoikuen, kemudian masuk. Mayoritas anak sedang tidur, seorang anak sekitar umur 5 tahun masih bermain, seorang anak satu tahun sedang sibuk sendiri, dan saya dapati Eiji duduk melo menghadap kaca yang dari sana terlihat mobil di jalanan, sambil termenung. Dia nampak sedang menunggu seseorang. Saat senseinya memanggil, dia masih asik dengan lamunannya. Beberapa saat kemudian saya memanggilnya, Eiji langsung menoleh dan bergegas menghampiri saya dengan wajah sendu yang langsung sumringah. Bekas menangis masih tersisa di sana. 🙂 Dia berlari memeluk saya dan mengatakan `mama datang!!` Uuuhh… rasa yang sangat personal, tidak bisa diungkapkan dalam kalimat ini. Terharu bercampur bahagia ada di hati. Dikangenin anak! 🙂

Eiji pun bergegas mengambil tasnya sendiri, juga tas bentonya. Seorang anak 5 tahun tadi mengambilkan jaketnya. Dia tahu bahwa sudah waktunya Eiji pulang. 😀 Sensei pun menghampiri kami dan mengobrol sebentar. Setelah urusan administrasi selesai, kami pamit.

Di jalan Eiji sudah kembali ceria, mulai ngobrol berbagai hal, salah satunya yang ini:

Mama: Kakak gimana tadi, suka sekolah?

Eiji (Royyan): Suka

Mama: Besok mau sekolah lagi?

Eiji: Iya. Kakak mau sekolah lagi

Mama: Nangis nggak tadi?

Eiji: Nangis

Mama: Kalo sekolah, nggak usah nangis

Eiji: Kakak mau sekolah tapi nangis

Mama: ngakakkkkkkk 😀 😀 😀

Ya begitulah obrolah kami seputar beberapa jam yang telah dilaluinya tanpa saya.

Hasilnya, Eiji suka sekolah tapi juga masih mau nangis. 😀

Oya, bento-nya habis lariiisss…. katanya dia makan sendiri, nggak disuap sensei. Senengnya mama dobel-dobel, bekal bento habis dimakan anak juga bikin mama berbunga-bunga. 😀

Alhamdulillah… InsyaAllah nambah pengalaman dan pelajaran baru buat Eiji dan buat mama beberapa saat berpisah dari Eiji, sekaligus untuk mengatur kembali rencana pendidikan anak di masa depan. 🙂

Luvluv,

-RN-

Leave a comment