Pemeriksaan Kehamilan Usia 32 Minggu dan 34 Minggu dan Ibu yang Baik Hati

img_20151204_125906.jpg

Jumat, 20 November 2015

Jadwal periksa kehamilan ke 32 minggu di daigaku byoin.

Berat badan ibu: 53.65 (naik 0.05 dari dua pekan lalu)

Tekanan darah: 102/71

Mendapat panggilan di ruang periksa nomor 24. Nggak banyak yang bisa diceritakan karena dokternya cepet banget dan nggak banyak ngobrol. 😀 Oya, periksa di Tohoku University Hospital (Tohoku daigaku byoin) nggak bisa milih dokter. Tiap pertemuannya bisa berganti-ganti dokternya, namun jaman khawatir karena catatan mereka detail dan tertulis komplit di rekap medik. 😉 

img_20151221_072618.jpg

USG usia 32 minggu. Detail keterangan dipotong dokter yang memeriksa saat itu untuk ditempel di rekap medik.

Berat janin sekitar 2000gram kurang sedikit. Termasuk kategori normal. 🙂 Dua pekan lagi (34 minggu) adalah jadwal cek EKG, X-ray, dan cek darah untuk persiapan operasi. 😉

Jumat, 4 Desember 2014

Berangkat dalam keadaan hujan, alhamdulillah Eiji bangun pagi jadi bisa bergegas ke rumah sakit. Sesampainya di sana, masuk ruang pemeriksaan kamar nomor 23.

Berat badan ibu: 54.6 (naik 1 kg dari dua pekan lalu) -> total kenaikan sejak hamil 6 kg.

Tekanan darah: 110/66

Berat badan janin: 2523 gram (naik hampir 600 gram dari dua pekan lalu)

img_20151204_130338.jpg

Wow! lumayan besar kenaikannya. 😀 Duuh, si adek rajin ngemil nih kayak mama! Wkwkwkw…. BBJ-nya sama seperti umur 36 minggu. 😀 Saat dievaluasi kenaikan berat badan saya sejak hamil hingga saat ini, kenaikannya 6 kg, jadi dokter tidak menyuruh diet meski si janin agak gendut. 😀 Urusan kenaikan berat badan ini sangat ketat jika hamil di Jepang. Bumil nggak boleh gendut! Nah Kalo menurut dunia obgyn barat dan Indonesia, kenaikan selama hamil untuk BMI normal adalah kisaran 12-14 kg, tapi di Jepang disarankan maksimal kisaran 8-10 kg. Jadi jaga berat badan penting banget di sini, yang boleh gendut perutnya aja. 😀 Meski tetap ada bumil yang naik banyak, tapi jumlahnya nggak banyak. 😉

Alhamdulillah semuanya sehat, makin hari si akachan makin kelihatan mirip Eiji! hihihi

2015-12-05_22.07.46.jpg

Eiji di usia 3 tahun 4 bulan. Akachan di usia 34 minggu.

 

Ibu yang baik hati.

Ini merupakan jadwal untuk cek EKG, xray, dan cek darah. Daigaku byoin, rumah sakit yang besar banget dengan tulisan-tulisan kanji yang sangat detail! Meski petunjuk arah sangat detail, namun bagi saya yang orang asing tentu nggak mudah untuk membaca huruf-huruf kanji tersebut. Hahaha… 😀

Pertama, kami (saya dan Eiji) menuju tempat pemeriksaan darah di lantai dua. Di dalam lift, kami bertemu dengan seorang ibu tengah baya yang juga turun di lantai dua. Sesampainya di sana, saya membaca peta yang tertempel di dinding untuk mencari tempat pemeriksaan darah. Bebarapa saat kemudian, ibu tersebut menghampiri saya dan menanyakan akan pergi ke mana. Dengan cepat, ibu itu menunjukkan arah menuju bagian pemeriksaan darah. Dianterin sampai depan loketnya. Duuh baik banget! Alhamdulillah… Orang Jepang kerapkali begitu, kalo bantu nggak sekedar nunjukin arah, bahkan diantar sampe tempatnya. 🙂

Selesai cek darah, saya kembali menuju peta besar yang tadi untuk mencari arah ke tempat cek EKG. Ehhh… ternyata kembali dihampiri oleh ibu tadi, lagi-lagi beliau mengantarkan kami ke tempat cek EKG. Masuk blusukan ke dalam dan diantar sampe loket. Alhamdulillah… ketemu orang yang baik banget! 🙂

dsc_3175.jpg

ruang EKG.

Urusan di lantai dua sudah selesai, saatnya mencari tempat untuk cek x-ray di lantai satu.

Kami menuju ke bagian bangunan lama, masuk lorong panjang, belok kiri, mengikuti petunjuk arah berwarna hijau yang tertempel di lantai, dan akhirnya menemukan tempat tersebut. Inilah gambaran keterangan semua tempat berhuruf kanji. 😀

dsc_3176.jpg

dsc_3177.jpg

Petualangan mencari tempat periksa telah usai, kami kembali ke lantai satu di loket pembayaran. Ketika saya sedang duduk antri menunggu nomor giliran, dari belakang saya ada orang Jepang yang menyapa. Ternyata si ibu baik hati tadi! Beliau tanya apakah urusan saya sudah selesai hari itu dan dengan ramah mengucapkan `sayonara` pamit terlebih dulu. Terharu banget! Kita nggak kenal, tapi banyak dibantu. Akhlak baik yang perlu kita lakukan. Alhamdulillah… Semoga Allah memberikan hidayah kepadanya. 🙂

-RN-

Leave a comment