Saya termasuk tipe ibu yang lumayan ketat urusan makanan anak. Meskipun begitu, saat mudik kemarin Eiji masih sempat mencret. 😦 Alhamdulillah nggak berlangsung lama. Dia terbiasa ngemil sayuran dan buah-buahan mentah sejak mulai makan. Ketika di Indonesia, Eiji melanjutkan hobinya ngemil paprika mentah. Hasilnya, muntah dan mencret. Ternyata ini nggak bisa diterapkan untuk perut Eiji saat di Indonesia.
Kebiasaannya, buka kulkas, nemu paprika langsung minta dicuci dan dipotong. Itu juga yang dia lakukan di Indonesia, ternyata perutnya nggak kuat. Lagi-lagi masalah hygiene. Itu adalah contoh sederhana, sudah dijaga pun masih demikian, apalagi dibiarkan tanpa aturan.
Saya sangat bersyukur memiliki ibu mertua yang sangat kooperatif dan mendukung aturan saya dalam memberikan makanan kepada anak. Pandangan bahwa membiasakan makanan sehat, meminimalkan konsumsi junk food, dan nggak sembarang memberi makanan kepada anak nggak banyak masalah saat kami mudik ke Bandung.
Nenek Bandung selalu menanyakan kepada saya apakah makanan/minuman ini boleh diberikan kepada Eiji atau tidak, sebelum menawarkan kepada si Eiji. Ketika saya Oke, baru diberikan. Ketika saya nggak oke, ya nggak diberikan. Itu yang sangat saya suka dari beliau.
baca selanjutnya