Jejaring sosial, spesifiknya facebook sangat populer beberapa tahun belakangan ini. Apalagi makin hari makin nambah fitur-fitur baru yang ditawarkan olehnya. Lama-kelamaan (saya) bosan juga dengan FB, akhirnya semenjak awal April lalu akun FB resmi ditutup. 🙂
Jadi apa saja kenikmatan baru yang didapat setelah menutup akun FB? Ini dia:
- Kembali seperti sepuluh tahun yang lalu, di mana dunia nyata sangat-sangat lebih indah rasanya
- Tidak tahu dan tidak ingin tahu urusan/kegiatan warga FB
- Hidup lebih privat rasanya (ceileee), padahal bukan seleb
- Meminimkan hasrat ingin mengunggah kegiatan/foto di media sosial
- Menghindari keingintahuan membaca komen-komen penduduk FB tentang isu di media, apalagi sedang musim kampanye
- Bukan pebisnis online, jadi nggak terlalu susah pas nutup akun FB.
- dll
Repotnya:
- Dicari kawan- kawan yang biasa ngobrol di FB, yang biasa janjian pake FB.
- Harus mengandalkan google untuk cari resep (biasanya udah langsung dapat karena gabung di grup masak)
- Ketinggalan info, karena banyak hal diobrolin di FB, bukan lagi lewat email atau SMS.
Ya sudahlah… pokoknya saat ini hidup makin indah tanpa FB. 😀
Jadi hubungan dengan orang lain menjadi lebih privat dan mendalam. Hubungan dengan orang-orang yang berkepentingan langsung saling kontak lewat media lain. Yang tahu kegiatan, foto, obrolan juga hanya orang-orang tertentu. 🙂
Ternyata saya lebih suka pola hubungan privat dan mendalam, tanpa banyak orang tahu di media sosial. Cheerrrsss 😉
-RN-
pantesan aku cr udah ga ada, aku mo ambil foto yg ttg coklat kitkat dr jepang yg pernah tyas posting.soalny temenku dpt kiriman coklat itu, aku ga bs bilang itu mengandung babi krn ga punya bukti.tyas bs ga kirim lg lewat emailku, annlovewi.08@gmail.com ato te_chan14@yahoo.com
Sip.. cek email ya Mi 😉