Pencapaian dalam Hidup

Setiap orang pasti memiliki pencapaian dalam hidupnya. Bertemu sahabat-sahabat terbaik, orang-orang yang tulus, orang-orang yang berilmu di mana kita banyak belajar dari mereka, dan berbagai pencapaian lainnya. Alhamdulillah… Kalimat syukur yang harus selalu kita ucapkan kapan pun dan di mana pun, bagaimana pun kondisi kita saat itu. Dengan bersyukur, maka kita akan bahagia. 🙂

Terkadang ada rasa jenuh ketika menjalankan rutinitas sebagai ibu rumah tangga dalam kurun delapan tahun ini. Kok begini aja kerjaan saya. 😓Mau ngapain lagi ya? Bangun pagi dengan rutinitas seperti biasa, berulang, dan terus-menerus. Satu-satunya hal yang menarik di dalamnya adalah melihat anak-anak bertumbuh dengan dinamis. Itu poin penting yang harus disyukuri saat penyakit jenuh menghampiri. 

Saya pernah berada pada titik di mana ingin keluar dari rutinitas dan ingin berbuat hal lainnya. Mungkin kelelahan fisik dan psikis menghadapi tingkah anak yang kadang di luar kontrol, bosan dengan aktivitas yang ada, dll. 😦 Hiyaaa… Jadi sensitif, gampang marah, merasa nggak berguna, nggak menghasilkan sesuatu, nggak bisa ngapa-ngapain, nggak ada pencapaian yang berarti. Duuh… pokoknya fase paling depresi sepanjang hidup saya. Melihat diri sendiri dengan pandangan negatif! Segalanya buruk. 😦 Deteksi diri sendiri, tanda-tanda saya perlu me time agar mampu berpikir untuk diri sendiri, mencintai diri sendiri, dan melihat poin-poin positif dalam diri sendiri.

Kalo kita nggak bisa mencintai diri sendiri, kita nggak akan bisa mencintai orang lain; apalagi menyebarkan kasih sayang untuk banyak orang. 🙂 Jadi ketika ada lintasan iri, pikiran buruk ke orang lain, barangkali kita kurang mencintai diri sendiri. Kalau kita puas dengan segala yang kita punya, kita mensyukurinya, maka di hati kita nggak akan ada rasa iri kepada orang lain. Percayalah! 🙂

Ada kalanya kita perlu bercermin dan berbicara dengan diri sendiri secara jujur. Dalam psikologi ada istilah internal self talk, manfaatnya untuk mengenali diri kita sendiri, kita tahu apa yang kita mau, kita tahu apa yang kita rasakan, dan mengerti saat ini apa yang kita butuhkan. Saat itulah kita bisa berbicara baik-baik kepada diri sendiri, mengeluarkan emosi dan pikiran negatif. Hasilnya akan terbentuk rasa optimis, pikiran positif, dan kebahagiaan.

Saat datang pikiran negatif terhadap diri sendiri, coba kita pikirkan segala pencapaian yang kita dapat hingga saat ini. Kita jujur telah mencapainya, menghargai sesuatu untuk diri kita sendiri, dan kita syukuri pencapaian tersebut. Ini bagian dari terapi kasus di atas. Saat saya sedang mengalami fase negatif memandang diri sendiri, merasa tidak berguna, bodoh, dll… Inner self saya berbicara:

Hey lihat! Ini lho… Kamu pernah mencapainya!

 

image

Meski sudah berlalu jauh di belakang, namun ini bisa menepis pikiran negatif kepada diri sendiri. Nggak berguna, nggak bisa apa-apa, nggak mampu berkarya, hey lihat!! Ya… saya pernah mencapai ini! Mengatakan jujur kepada diri saya sendiri. 🙂  Hal di atas hanya sebagai contoh sederhana saat saya merasa nggak berguna, bodoh, dan nggak bisa ngapa-ngapain. Ini teknik sederhana yang bisa dilakukan oleh siapapun, mengingat dan membuka kembali pencapaian-pencapaian dalam hidup, yang sering luput dari pikiran kita, dan lupa kita syukuri. ^_^

Kita sibuk mencintai orang lain, sampai lupa mencintai diri sendiri. Sibuk memikirkan orang lain, tapi lupa memikirkan diri sendiri.

Padahal ketika kebutuhan emosi kita terpenuhi; merasa dicintai, cukup kasih sayang, dll;  kita akan mampu mencintai orang lain dengan lebih baik. Efeknya luar biasa: bisa mengasuh anak dengan lebih baik, menjalin relasi dengan baik, memandang masalah secara lebih luas, dll. Kita mampu memandang diri sendiri secara positif, maka akan mampu pula memandang orang lain dengan positif dan menebarkan kebaikan kepada orang-orang di sekitar kita. 🙂

Teruslah berpikir positif untuk diri sendiri dan orang lain. Niscaya kita akan bahagia!

-RN-

2 thoughts on “Pencapaian dalam Hidup

  1. Masyaa Allah.,, tips nya mmg beneer2 bisa ampuuuh mbak buat teraphy in kasus minder yg kdg suka menyerang saya, mbak Tyas..,, Mbak Tyas apa kabar? lama tak jumpo& chit chat wa.,, dr adek kelas SMA,, anak rohis.,,

Leave a comment