Semi 2014: Kafunsho

Angin kencang sudah mulai datang! Artinya musim semi telah datang. 😀 Alhamdulillah!!

Belakangan ini suhu mulai menghangat, sudah beranjak 10 derajat ke atas. Enak banget dipake buat jalan-jalan ato jogging. Saya yang nggak terlalu suka salju, tentu sangat kegirangan dengan musim ini. Apalagi Eiji! Dia sih kegirangan di semua musim, yang penting diajak jalan-jalan keluar. 😀 Kegiatan ini yang nggak dilakukan kalo salju lebat, ibunya sih yang males kalo kelamaan maen salju. 😀

Sedang jogging cari burung.

Sedang jogging cari burung.

Sendai termasuk daerah utara, jadi mekarnya sakura tergolong belakangan. Hari ini di daerah Tokyo sudah mekar. Apalagi daerah selatan, seperti Kyoto dan Osaka pasti lebih cantik. Di Sendai masih hangat berangin, baru ada tanda-tanda kuncup bunga. Nah ini musim yang paling nggak enak buat yang punya alergi pollen (serbuk sari). Di sini biasa disebut kafunsho. Sekalinya kena, kemungkinan besar setiap tahun akan kena. Yang belum kena, jika terpapar terus menerus tiap tahun ada kemungkinan *entah kapan* akan terkena juga. Daya tahan terhadap alergi tiap orang berbeda. Ada yang baru setahun langsung kena, ada yang tahun kedua, dst; dan ada juga yang enam tahun pun tidak kena kafunsho.

Jika musim semi tiba, di mana serbuk sari berterbangan terbawa angin kemudian terhirup. Lantas muncul berbagai keluhan seperti di bawah ini, mungkin kafunsho telah datang. Biasanya reaksi alergi ini terasa di hidung dan mata. Cirinya:

  1. Mata terasa gatal dan pedih, jika dibiarkan akan memerah
  2. Hidung terasa tersumbat, berlendir
  3. Banyak bersin
  4. Batuk

Ada banyak jenis pohon penyebab kafunsho, namun yang paling banyak adalah jenis serbuk sari dari pohon pinus. Bagi yang kena, pokoknya menderita banget kalo lewat pohon pinus di awal musim semi.

Tentang kafunsho dari web nic nagoya:

What is hay fever?
Hay fever known colloquially as “kafunsho” (花粉症) is the allergic reaction to air-borne pollen causing seasonal allergic rhinitis and seasonal allergic conjunctivitis. There are many types of pollen that cause allergic reactions; in North America ragweed pollen is the main culprit, in the UK and Australia grass pollen reek havoc in early summer. In Japan there are over 40 sources of allergic pollen alone. The sugi tree (杉), which is closely associated with the sake industry, and the hinoki tree (檜), traditionally used in the construction of shrines and temples, produce the pollen that is the main source of woe for Japan’s hay fever sufferers.

What are the symptoms of hay fever? How do I say them in Japanese?
The ears, nose, and throat are the most commonly affected areas. The Japanese for each symptom is written in the:

Common nasal symptoms
■ Sneezing (kushami ga deru)
■ Runny nose (hanamizu ga deru)
■ Itchy nose (hana ga kayui)
■ Blocked or congested nose (hana ga tsumaru)

Common eye symptoms
■ Red eyes (me ga juketsu suru)
■ Watery eyes (namidame)
■ Itchy eyes(me ga kayui)

Other possible symptoms
■ Dry throat / itchy throat (nodo ga kawaku / nodo ga kayui)
■ Itchy ears (mimi ga kayui)
■ Headache (zutsu ga suru)
■ Disturbed sleep (suimin-shogai)
■ Inability to concentrate (shu-chu-ryoku ga nakunaru)

The start of the hay fever season coincides with the “cold season” and initially cold symptoms and hay fever symptoms can be confused. Hay fever symptoms vary daily depending on where you are and the local weather conditions, whereas cold symptoms tend to come with a fever and / or a cough.

How do I know I have hay fever?
In order to diagnose hay fever, you need to have symptoms during pollen season. To confirm diagnosis, Ear Nose Throat (ENT) clinics can perform a skin test or a nasal provocation test.

What precautions can I take against hay fever?
If you are allergic to pollen, you can lessen your exposure to it by taking some simple precautions in your daily routine during the pollen season.

1. Don’t wait for sneezing to begin. Start building up your immunity by taking medication 2 weeks before the pollen hits (before end of February). -> di Sendai sekitar Maret
2. Wear a mask when you are outside.
3. Don’t leave exterior windows and doors open for prolonged periods.
4. After coming inside, brush down or change exterior clothing.
5. After coming home for the day, shower and change before moving around the rest of your home.
6. Don’t dry laundry or futons outside.
7. Use nasal spray several times a day.

Cara mengurangi keluhan alergi, misalnya hidung tersumbat bisa dilakukan dengan banyak lompat-lompat/lari di tempat. Selain itu, mengkonsumsi yoghurt dan miso shiru kabarnya cukup ampuh meningkatkan stamina saat kena kafun.

Cuaca yang sangat oke tentu enak banget buat maen di luar. Di sini tersedia banyak taman kota, kayak taman (kouen) di Doraemon. Mirip banget! Ini yang bikin nggak betah di rumah. Gambar di bawah ini salah satu kouen yang sering kami kunjungi.

30

Eiji menikmati hari.

Sebentar lagi musim sakura, inshaAllah! Semoga si salju nggak datang lagi. Taun lalu di tengah mekarnya sakura, tiba-tiba salju lebat kembali turun. Memang semua hanya Allah yang Paling Tahu. 🙂

Jaga stamina buat semua yang sedang kena kafunsho, semoga musim kafun segera lewat!

-RN-

2 thoughts on “Semi 2014: Kafunsho

Leave a comment