Pemeriksaan Perkembangan dan Pola Makan Anak Usia 18 Bulan

28

Bulan ini inshaAllah Eiji berusia 18 bulan. Saat inilah, Eiji bersama teman sebayanya (yang bulan ini juga 18 bulan) melakukan pemeriksaan kesehatan di kuyakusho. Saya tiba di sana sekitar pukul 12.20, langsung antri dan mendapat nomor urut enam. Pukul 12.30 pintu dibuka. Kami dikumpulkan dalam sebuah ruangan, di sana terdapat beberapa meja petugas. Setiap petugas ini akan melakukan interviu tentang kebiasaan dan perkembangan anak berdasar form yang telah kami isi sebelumnya. Petugas ini juga akan melakukan beberapa pemeriksaan terkait perkembangan si anak. Tanpa menunggu lama, saya langsung dipanggil dan duduk memangku Eiji dihadapan petugas.

Pemeriksaan meliputi tes kemampuan motorik halus, kemampuan bicara, mengikuti perintah, menunjuk benda yang dimaksud, dan tes perkembangan usia 18 bulan. Pada tes kemampuan motorik halus, Eiji diminta menyusun balok-balok (dadu) kecil ke atas, memasukkan, dan mengeluarkan kembali. Eiji dengan mudah melalui tes ini lha wong kerjaan di rumah bongkar-bongkar lemari. 😀 Tes instruksi meliputi respon saat dipanggil namanya, respon ketika diminta memberikan barang, respon menunjuk gambar sesuai instruksi. Disediakan berbagai macam gambar, kemudian Eiji diminta menunjuk `yang mana pisang, mana stroberi, mana bola, mana mobil pemadam kebakaran. dll`. Tes ini dilalui dengan lancar, pas banget buah-buahan favorit Eiji. 😀 Alhamdulillah semua tes perkembangan dapat dilalui dengan baik, saya cuma mentranslet instruksi petugas dalam bahasa Jepang ke bahasa Indonesia. 😀

Eiji kun, chodai… dochi ichigo… dochi banana… dochi kuruma… -> Eiji liatin aja pas diajak ngomong bahasa Jepang, barulah pas diterjemahin dia mengerti dan melakukan sesuai perintah petugas. Eh tapi pas dibilang *Eiji kun Jouzu ne, arigatou…* si Eiji ketawa sambil tepuk tangan. 😀 Jadi sebenernya dia ngerti beberapa kata dalam bahasa Jepang.

Selesai tes perkembangan, kami berkumpul untuk mengikuti penyuluhan tentang gosok gigi dan pengaturan jadwal pemberian makanan pada anak.

1. Pemeriksaan gigi

Anak-anak usia 1.5 tahun sudah memiliki gigi, meskipun belum banyak. Jumlah gigi susu nantinya adalah 16 dan/atau 20. Tiap anak berbeda. Penyuluhan disampaikan untuk menghindari munculnya gigi berlubang pada anak-anak atau timbul plag karena sisa makanan yang terselip di antara gigi mereka. Meskipun itu masih gigi susu, tetap mendapat perhatian besar. Gunakan pasta gigi berfluoride dan lakukan regular check-up pada dokter gigi. Dianjurkan tidak memberi anak makanan manis atau hanya jenis makanan tertentu saja. Hal ini akan membentuk kebiasaan picky eater nantinya. Selain itu, hal ini terkait juga dengan diet sehat bagi anak. Bagaimana memberikan nutrisi yang tepat, diet yang tepat, dan membangun kebiasaan baik untuk menjaga kesehatan gigi anak-anak.

2. Diet dan pengaturan nutrisi seimbang

Asupan makanan yang dikonsumsi dan kebiasaan sehari-hari sangat berpengaruh pada kesehatan. Pembentukan kebiasaan makan yang baik akan membantu pemeliharaan kesehatan tubuh (secara umum) dan gigi.

Diawali dengan pengaturan pemberian makan dan snack kepada anak-anak. Jadwalnya sebagai berikut:

  1. Bangun pagi
  2. Sarapan (pukul 8.00)
  3. Gosok gigi
  4. Snack (pukul 10.00)
  5. Bermain di luar
  6. Makan siang (pukul 12.00)
  7. Tidur siang
  8. Snack (pukul 15.00)
  9. Bermain
  10. Makan malam (pukul 18.00)
  11. Gosok gigi
  12. Tidur

Pemberian makan (3 kali) dan snack (sehari hanya 2 kali) secara teratur, akan membentuk kebiasaan anak untuk memiliki kebiasaan yang baik. Snack yang diberikan hanya 2 kali bertujuan agar anak tidak “pilih-pilih” dalam makan, misalnya hanya mau makan ini atau itu, tidak mau sayur, hanya mau telur, dll. Disiplin dalam memberikan makan dan snack dapat membentuk kebiasaan baik agar anak terhindar dari obesitas, terlalu kurus, dan masalah gigi.

Snack merupakan bagian dari pemberian makanan. Pemilihan snack secara tepat dan benar akan membuat anak tumbuh sehat. Snack tidak berarti makanan manis. Makanan manis sebaiknya dihindari atau diberikan dengan jumlah dan jadwal yang ketat. Orangtua dapat memilihkan snack yang tepat bagi anak-anak, cukup asupan nutrisinya dan bukan snack junk food (rendah nutrisi, banyak vetsin). -> ini yang digemari anak-anak, ayo kita tinggalkan! 😉

Jangan berikan snack satu plastik sekaligus dan jangan berikan snack sebanyak yang mereka minta. :)

Contoh pemberian kombinasi snack kaya nutrisi:

  1. Biskuit dan susu
  2. Susu dan yogurt, kentang rebus
  3. Crackers dan teh tanpa kafein dan gula (mugicha)
  4. Edamame/kedelai Jepang
  5. Yogurt dan buah-buahan
  6. dll
29
Dietary balance is important!

Usia dini merupakan periode penting untuk membangun pola makan (diet) yang tepat. Dalam periode ini anak-anak juga mulai “pilih-pilih” makanan, suka dan tidak suka. Memberi sarapan, memberi interval untuk snack, dan menyiapkan makanan dengan beberapa jenis/metode yang bervariasi akan membuat anak tertarik kepada makanan dan membangun kebiasaan makan yang baik.

Kombinasi makanan pokok (nasi/mie/roti), hidangan utama (ikan bakar/makanan berprotein), lauk (yang direbus), sup (sayuran berwarna), susu, dan buah. Berikan secara bervariasi, yang terpenting adalah terpenuhi kebutuhan nutrisinya tanpa membuat anak bosan memakan jenis makanan tertentu. ;)

Jumlah pemberian minuman yang mengandung gula, seperti jus, minuman yoghurt dengan rasa, susu formula, dll harus benar-benar diatur jumlah pemberiannya. Kandungan gula dalam jenis asupan ini, misal: Jus 100% ukuran 250 ml mengandung 26gr; yoghurt cair ukuran 200ml mengandung 25gr, dll. Sedangkan anak usia 1-2 tahun hanya membutuhkan kandungan gula sebesar 10gram setiap harinya. (sudah termasuk dalam semua makanan dan snack yang diberikan) *wow! harus lebih teliti dalam memberikan.

Susu formula, coklat manis, permen sangat tinggi kandungan gulanya, sehingga orangtua harus memberikan perhatian khusus pada jenis makanan yang dikonsumsi anak jika ia mengkonsumsi jenis tersebut. Hal ini yang mudah menyebabkan karies pada gigi anak, saat sisa susu menempel dan sulit dibersihkan.

Anak yang masih minum ASI juga harus diperhatikan jika minum ASI di malam hari. Sisa ASI yang menempel, meskipun ringan akan menimbulkan plak dan harus segera dibersihkan. Jika kesulitan, perlu membawa anak ke dokter gigi sebelum semakin banyak sisa ASI yang menempel.

Eiji harus ke dokter gigi untuk membersihkan calon plag, yang sulit dijangkau sikat gigi. -> baru calon sudah harus dilakukan perawatan, detail banget dokter giginya. 😀

Membentuk kebiasaan makan yang baik:

  1. Cuci tangan sebelum makan
  2. Berdoa
  3. Matikan TV dan jauhkan mainan saat anak sedang makan, agar anak fokus pada makanan
  4. Jangan biarkan anak makan ketika mulai bermaian, biasakan anak untuk mengerjakannya satu per satu. Saat main, jauhkan makanan; saat makan jauhkan mainan.
  5. Biasakan anak bersikap baik ketika makan.

Setelah pemeriksaan gigi, dilanjutkan pengukuran tinggi dan berat badan. Kemudian dokter anak akan memeriksa fisik dan memberikan beberapa saran dan penjelasan hasil semua rangkaian pemeriksaan. Melihat hasilnya, Eiji dianjurkan mulai `sekolah` karena kesiapan belajar sudah ada dan minat sosialnya tinggi. Saya mengatakan kemungkinan usia 3 tahun baru akan sekolah, jadi sementara ini cukup diajak ke tempat-tempat di mana dia dapat bertemu dan bermain dengan teman sebayanya. 🙂

Semoga bermanfaat.

-RN-

2 thoughts on “Pemeriksaan Perkembangan dan Pola Makan Anak Usia 18 Bulan

  1. Pingback: Pemeriksaan dan Penyuluhan Kesehatan Anak Usia 3 Tahun | Pojok Cerita

  2. Pingback: Pemeriksaan Kesehatan dan penyuluhan Pola Makan Anak usia 18 Bulan | Pojok Cerita

Leave a comment