Jodohmu adalah Cerminan Dirimu

img_0164

Hidup ini sederhana. Allah memberi sebagaimana kebutuhan diri kita. Allah menyatukan dua orang berdasar timbangan akhlak dan kadar ketaatan kepadaNya. Bukan berdasar taraf kecantikan, kegantengan, kekayaan, kepintaran, dan segala timbangan dalam kaca mata dunia.

Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Terjemah QS. An Nur: 26.

Demikian janji Allah dalam Al Quran tentang jodoh. Saat ada ketimpangan pada tingkat akhlak dan ketaatan agama pasangan hidup, maka Allah akan memisahkannya. Seperti kisah Fir’aun dan Asiyah (suami kafir dan istri taat) maupun kisah nabi Luth dan istrinya (suami taat dan istri tidak taat); maka Allah pun memisahkan mereka. Jadi… Seberapa baik/buruk diri kita saat ini, seperti itulah jodoh kita.

Ketika kita tidak berdoa spesifik tentang jodoh, lantas Allah mendatangkan seseorang yang kemudian menjadi jodoh kita; bisa jadi kita adalah jawaban Allah dari doa orang tersebut. Jika kita mengharapkan kriteria jodoh yang spesifik, maka berusahalah untuk mencapai taraf kesholihan sebagaimana kriteria yang kita inginkan. Sekali lagi, timbangan di sisi Allah adalah timbangan akhlak dan ketaatan kepadaNya. 🙂

Ketika kita tidak mencapai taraf tersebut, maka Allah akan memberi yang sesuai dengan kadar kesholihan kita saat itu. Namun ketika pernikahan sudah terjadi, kemudian salah satu pihak mengalami up grading kesholihan, makin taat kepada Allah; sedangkan pasangannya diam di tempat tidak mengalami perubahan menuju lebih baik. Jika sudah sangat timpang, maka sangat mungkin bagi Allah untuk memisahkan keduanya di dunia dan menggantinya dengan yang lebih baik. Jadi, mari berlomba untuk selalu memperbaiki diri. Jangan sampai tertinggal dan timpang dari orang yang kita inginkan untuk hidup bersamanya, baik di dunia maupun di akherat. Pada dasarnya, Allah akan memperkenankan/mengabulkan semua doa hamba-Nya. Mari kita berdoa sebanyak-banyaknya. 🙂

img_0166

 

Sebuah nasihat pernikahan dari kajian tentang NIKAH.

đŸŒčđŸŒčđŸŒč

Pernikahan itu dibangun tidak HANYA sekedar cinta, tapi KOMITMEN kepada Allah. Sejak adanya akad sampe selesai tugas hidup di dunia ini dan berlanjut hingga akherat. Komitmen menjadi sebuah keluarga yang harapannya kembali dikumpulkan di SURGA Allah.

Jangan pernah terpikir untuk bercerai/memutuskan komitmen kepada Allah, jika ALASANNYA sekedar URUSAN DUNIA. Soal kekurangan nafkah, kekurangan perhatian, kekurangan waktu, ketidakcocokan sifat, kekurangan2 pasangan, dan semisalnya… maka MAAFKAN.

Namun komitmen pernikahan BOLEH TERPUTUS hanya karena sebab-sebab yang Allah perintahkan. Penyebabnya adalah hal-hal yang Allah perintahkan untuk MEMUTUS, meski masih SANGAT CINTA maka HARUS diputus. Antara lain: murtad, tidak menunaikan kewajiban masing2, meninggalkan shalat 5 waktu, berzina, KDRT, dan dosa-dosa besar lainnya tanpa diiringi taubat. Jika dilanjutkan akan menjadi mudharat dan kemurkaan Allah. Itulah HALALnya perceraian.

Tapi… Jangan pernah bermudah-mudahan dalam urusan berpisah jika alasannya hanya urusan DUNIA. Kembali MAAFKAN, maafkan, dan maafkan… apapun kekurangan pasangan. Selalu INGAT semua kebaikan-kebaikannya, sekecil apapun kebaikannya jangan pernah dilupakan, terus berusaha membalas kebaikan-kebaikan itu semampu kita. Semoga itu menjadi tabungan kesabaran dan kebaikan untuk hidup di akherat.

img_0165

Barakallahu fiikum… 💐

 

Salam,

-RN-

 

 

One thought on “Jodohmu adalah Cerminan Dirimu

  1. Iyah ya mba jangankan jodoh, sahabat yg awalnya deket seiring dgn keimanan yg bertambah, bs menjadi allah jadikan jauh.
    Allah yg maha pembolak balikan hati.

Leave a comment