Peduli Sejak Dini

image

Sakura di Hanamiyama, Fukushima 2015.

Terkadang kita melupakan hal-hal sederhana yang orang lain lakukan kepada kita. Padahal itu merupakan kemudahan yang Allah berikan tapi lupa kita syukuri. 

Kerap kali saya mendapat bantuan sederhana dari orang Jepang di berbagai tempat. Penampilan seseorang jangan dijadikan patokan untuk menilai kebaikan dan keburukan orang lain. Tampilannya cuek, gaul, muda, nggak peduli, ternyata sangat peduli kepada orang lain. Beberapa kali mas-mas Jepang, mbak-mbak Jepang muda-mudi membantu saya untuk sekedar membukakan pintu, menahan pintu elevator, menggeser sepeda di parkiran yang penuh, dan berbagai kebaikan sederhana lainnya. Kepedulian sederhana ini kerap saya rasakan di mana-mana. Tampilan orang Jepang muda yang sangat cuek dan individualis, namun dibalik itu mereka sangat peduli dengan kerepotan orang lain. Tidak hanya itu, anak-anak SD yang biasa papasan dengan saya di jalan raya sering bahkan hampir selalu mengucapkan salam serempak terlebih dulu.

Konnichiwaaaaaaa…… Padahal kami nggak saling kenal. 😀

Saya juga hepi menyapa mereka! Memberikan senyum terbaik kita, menyapa duluan, dan bermuka ramah nampaknya sangat perlu kita biasakan kepada diri sendiri dan anak-anak kita. Orang Jepang memiliki budaya demikian! Peduli dengan hal-hal kecil dan ada aturan tidak tertulis agar selalu berbuat baik kepada oranglain. Bersikap sopan, mengucapkan maaf, dan peduli. Meskipun tetap saja ada individu yang keluar dari  norma sosial yang ada. Jutek, galak, dan nggak peduli! Juga banyak di sini. 😀 Sejak kecil mereka diajarkan untuk bersikap ramah kepada siapapun, peduli kepada orang lain, dan tidak sungkan untuk menawarkan bantuan. Di sisi lain, juga banyak dijumpai bapak-bapak Jepang sehat yang memakai priority seat di transportasi umum, tanpa peduli orang di sekitarnya. Ya begitulah masyarakat, di mana pun tetap beraneka ragam jenisnya. 😀

Saya kerap menerima bantuan sederhana dari ibu-ibu Jepang dan mbak-mbak mas-mas Jepang muda yang ketemu di jalan, meski nggak kenal tapi sigap peduli kepada oranglain. Hal demikian terkadang luput saya syukuri. Padahal seharusnya membekas di hati! Ahh.. padahal di agama kita sudah banyak diajarkan tentang topik ini. Tinggal kita lakukan dan mendapat pahala, insyaaAllah! 🙂

Membiasakan diri sendiri untuk peduli dan bersikap baik setiap waktu, bukan hal yang mudah. Tapi, kebaikan yang kita lakukan akan kembali untuk diri kita sendiri. Percayalah! 🙂

Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri. (Terjemah QS. Al-Isra:7)

Mari bersemangat melakukan kebaikan sekecil apapun, kapan pun, dan di mana pun.

Best regards,

-RN-

Leave a comment