Pindah ke Indonesia

Hallo pembaca… Assalamu`alaykum warahmatullah wabarakatuh. 🙂

Lamaaaaa banget nggak berkicau di blog, setaun yang lalu kayaknya ya. Duh! haha… gapapa, yang penting kita jupa lagi! 😀 Barusan nyetrika segunung, alhamdulillah dini hari ini punya sisa energi buat nulis di sini. 😀

Selama ini ke mana aja?!? Jadi, kami sudah kembali ke Indonesia!! Melanjutkan bertualang menempuh hidup baru di sini. Sejak 1 Juli 2019 saya dan anak-anak kembali ke Indonesia. Dan ayahnya menyusul per 1 Oktober 2019. 🙂 Sekitar 10 tahun di Sendai, akhirnya saya pulang. Kalo suami 11 tahun, akhirnya kami kembali menjadi penduduk negeri tercinta. Banyak banget hal yang dilewati, nggak sempat cerita di sini. Gapapa… insyaaAllah pagi ini lanjut cerita lagi. 😀 baca selanjutnya

Tentang Mamah

Semarang, 14 September 2018.

“Mamah” begitu kami memanggil beliau. Mamah adalah ibu mertua saya, ibu dari suami, nenek Eiji dan Yoshi. 😊

Lewat tulisan ini, saya ingin sedikit menceritakan tentang beliau. Sebelum masuk menjadi anggota keluarga, pertemuan kami sangat singkat, bahkan hanya dalam hitungan jari. Seingat saya, hanya 3x saya bertemu beliau. Pertama, ketika dikenalkan saat di Bandung. Kedua, saat saya hanya jalan dan ngobrol berdua dengan beliau. Ketiga, saat lamaran ke keluarga. Pertemuan singkat, tidak lebih dari 3x, kemudian saya menjadi anggota keluarga di Bandung. baca selanjutnya

Seputar Berat Badan: Perut Rata Tanpa Olahraga

Bismillah.

img_0533

Tempat buat lari/jogging sehari-hari.

Hallo pembaca,

Beberapa hari ini saya bisa kembali aktif nge-blog. Alhamdulillah! Memang harus diluangkan waktunya. 😀 Kalo biasanya buka laptop di pagi buta setelah Subuh, kali ini menyempatkan untuk ngetik pas anak-anak bobok. Mereka bobok lebih awal! Hihi…

Di sini lagi gerah banget, musim panas dengan kelembaban tinggi. 😦 Super lengket, geraaah pokoknya. Mandi sehari bisa 3x! Kayak jadwal makan ya. Sebisa mungkin meminimalkan ke luar rumah di tengah hari kalo nggak bener-bener butuh. Biasanya saya baru keluar lama pas matahari sudah mulai redup, sorean gitu. Jam setengah 9 buat keluar buat antar Eiji rasanya sudah menyengat. Di jam pulang juga masih panas. Tapi kadang suka ngantuk di waktu harus jemput Eiji. Pernah ketiduran!! Duuhh… payah banget ini!  baca selanjutnya

Hidup Sawang Sinawang: Jomblowati Beberapa Hari

img_0476

Bekal perjalanan dinas suami ke negeri minim makanan halal.

“Hidup di Jepang itu semua harus sendiri. Aku pilih kamu jadi istri karena aku yakin kamu bisa! Aku tau hidup di sini itu nggak mudah. Apalagi kalo jadi istriku, NGGAK MUDAH. Aku tau nggak bisa banyak waktu untuk sama kamu. Banyak ditinggal, banyak sendiri, harus mandiri. Aku yakin kamu bisa. Kamu harus seperti ibu Jepang dan kamu bisa!”

baca selanjutnya

Wanita Panggilan: Ibu Panggilan

Sendai, 13 Juli 2018

Pagi ini Sendai sedang hujan deras. Cuaca memang sedang tidak bersahabat, kadang super panas. Kemudian mendadak suhu drop dan hujan deras beberapa hari. Balik lagi mendadak panas, lantas tiba-tiba sorenya hujan. Prediksi cuaca di tenki.jp sekarang banyak meleset, padahal dulu 99 persen akurat. Sendai sedang proses pancaroba yang belum berakhir. Banyak yang tumbang sakit melewati musim ini. Terutama anak-anak. 😦 Dari klinik, ke klinik. Pokoknya sabar. Semalaman anak lakik demam, harus terus dijaga. Anak yang lain masih dalam pemulihan. Pekan-pekan dalam bulan ini rasanya seperti marathon, makin banyak begadang. baca selanjutnya

Rapat Sekolah

Selasa, 4 Juli 2018

Pagi itu lumayan padat merayap. Setelah urusan bikin bento dan nyiapin Eiji sekolah, usai; berlajut ke klinik dokter kulit. Klinik itu selalu rame bahkan 30 menit sebelum di buka, orang-orang sudah antri di depan pintu. Kami datang sesaat setelah klinik dibuka. Sesuai dugaan, sudah ramai  di dalam. Saya dan Yoshi periksa barengan. Kalo saya sih masalah simpel! Siapa lagi kalo bukan jerawat. Sudah bukan ABG, sudah lama nggak jerawatan. Sebulan palingan sebiji munculnya. Namun kali ini dia datang nggak sendirian, lumayan mengganggu! 😦 Dokter menyuruh untuk diet stop makanan manis, berminyak, dan tidur cukup. Nah, bagian tidur cukup ini yang saya nggak bisa. Musim panas adalah musim di mana tidur makin larut dan bangun makin pagi. Subuh jam DUA lebih, Maghrib jam TUJUH lebih. Jam 5 pagi sudah terang benderang seperti panasnya jam9-10 di Indonesia. Nggak enak buat tidur lagi. Musim panas yang kelembabannya sangat tinggi, lengket, gerah, panas, dan ditambah kurangnya jam tidur. Komplit! Itulah pemicu munculnya tamu-tamu tak diundang. Semoga cocok dengan obat dari dokter.

Selanjutnya, mampir ke supa depan klinik. Balik ke rumah taruh belanjaan dan istirahat sebentar, kemudian berlanjut menggowes ke sekolah Eiji. Naik turun tanjakan! Hahaha… makin setronggg pokoknya. 😀 baca selanjutnya

Perpisahan Murid TPA Sendai

September adalah bulan perjumpaan dan perpisahan. Periode ini, semester baru perkuliahan dimulai. Warga baru Sendai berdatangan sekaligus warga lama berpamitan karena telah berakhir tugas belajar mereka di sini. Demikian yang terjadi, beberapa murid kami di TPA Sendai pulang ke negaranya.

Setiap pertemuan pasti berujung pada perpisahan, bagaimana pun caranya. Pepatah itu benar adanya.

baca selanjutnya