Berkunjung Ke Museum Doraemon

wpid-wp-1427424830821.jpeg

Shuttle bus menuju Museum dari stasiun utama. Cute banget!

Jalan-jalan ini dilakukan dua tahun yang lalu, sekitar bulan Maret 2015. Wow lama sekali! Dulu berencana segera menuliskannya, ternyata *lagi-lagi* nggak sempat! April 2015 mudik ke Indonesia, terus mendadak tahu hamil di sana. Dilanjutkan mabok parah, sampe balik ke Sendai. Kemudian sibuk hamil, melahirkan, dan merawat si bayi sampai sekarang hampir berusia dua tahun. ๐Ÿ˜€ Singkat cerita, cerita ini terbengkelai dalam ingatan tanpa sempat menulisnya di blog. Mohon dimaafkan. ๐Ÿ˜ฆย 

Saya salah satu penggemar serial Doraemon pada jaman itu. Generasi 90an pasti tahu dan ngefans sama tayangan ini! Duh, ketahuan umur! :)) Ya, Doraemon dahulu kala biasa ditayangkan di RCTI setiap hari Minggu pukul 8.00-8.30 WIB. Tayangan ini sangat kami tunggu-tunggu. Saya dan teman-teman biasa janjian nonton berjamaah di rumah, terus hari Seninnya ngobrolin rame-rame yang kami tonton kemarin. Haha… Namanya juga anak-anak, padahal nontonnya juga barengan tapi tetap aja dibahas ulang di sekolah! ๐Ÿ˜€ Hepi banget lah saat-saat menjadi anak SD di jaman itu. :))

Perjalanan ke Museum Fujiko F. Fujio

Setelah menginap semalam di Yokohama, kami melanjutkan perjalanan ke area Kawasaki. Tujuan utama hari itu adalah singgah ke museum Fujiko F. Fujio. Museum ini tidak hanya berisi tentang Doraemon, namun juga beberapa komik karya Fujiko F. Fujio lainnya. Tapi yang paling menarik bagi kami teuteup si Doraemon! ๐Ÿ˜€ Generasi 90an banget dah!

Tiket harus dibeli di Lawson satu stasiun sebelumnya, jadi nggak bisa beli langsung di museum. Kita harus mengambil slot waktu yang paling sesuai dengan prediksi sampai di lokasi museum. Pada musim liburan biasanya tiket habis jauh-jauh hari, jadi liburan ke museum Doraemon harus benar-benar direncanakan jauh-jauh hari; seperti kunjungan ke Gibli Museum. Padat merayap pokoknya!

Oya, jaangan sampai datangย  terlambat, karena akan kehilangan kesempatan masuk ke sana karena sudah diganti dengan jatah pengunjung slot berikutnya. Kami sengaja ambil waktu longgar karena membawa anak, di sana nunggu sekitar 30 menit di luar. Saat waktunya tiba, petugas meminta kami untuk mengantri.

wpid-wp-1427424757119.jpeg

wpid-wp-1427424950592.jpeg

wpid-wp-1427424786208.jpeg

wpid-wp-1427448227281.jpeg

wpid-wp-1427424806998.jpeg

Interior di dalam Lawson tempat kami membeli tiket museum.

wpid-wp-1427424742322.jpeg

 

wpid-wp-1427424794951.jpeg

Souvenir di dalam Lawson.

This slideshow requires JavaScript.

Foto komplitnya ada di Instagram: tyasmomiji bagian postingan jadul. Jika berminat melihat, silakan jalan-jalan ke IG. ๐Ÿ˜‰ Saat ke sana Eiji baru berusia 2.5th, belum terlalu paham cerita Doraemon. Jadi yang hepi mamaknya! Nah, sekarang dia sudah ngerti bahasa Jepang, bisa nonton tayangan Doraemon dalam bahasa Jepang, lantaaasss…. Minta pergi ke sana lagi! ๐Ÿ˜€ Wah, ini sih Bunda juga mau ikutan lagi! :)) Ibu dan anak hepi berjamaah. ๐Ÿ˜€

Secara umum, museum terbagi atas beberapa lantai. Tiap lantai menceritakan tema yang berbeda. Antara lain: perjalananย  Fujiko F. Fujio sejak awal hingga akhir hayatnya, pameran karya asli dan sketsa komik-komik ciptaannya, diorama Doraemon, dan yang paling menarik adalah taman belakang sekolah! Ada taman di dalam museum yang di bentuknya sama persis dalam tayangan di TV. ๐Ÿ˜€ Oya, juga ada pintu ke mana saja. Saya paling suka berada di bagian ini! Tempatnya semi outdoor, benar-benar sesuai imajinasi anak-anak membayangkan berada di taman belakan sekolah Nobita. Bahkan, ada juga Dinosaurus yang dinaiki Doraemon. Waahh… para mamah dan bapak2 generasi 90an dijamin hepi pergi ke sana! Haha… Jadi yang maenbukan cuma anaknya, tapi Bapak Ibunya! :))

Sok atuh ameng ka ditu! Sumonggo pinarak dhateng mriko… Saya juga pengen ke sana lagi! Nostalgia masa kanak-kanak. ๐Ÿ˜€

Salam generasi 90an,

-RN-

 

 

Leave a comment