Alergi Dingin (lagi)

Salju pertama telah turun di Sendai. Sorak-sorai kebahagiaan bagi yang kali pertama melihatnya. Seperti saya dulu, lima tahun yang lalu. 🙂

Bagi kami yang sudah melewati musim dingin rasanya ingin segera cepat berlalu, segera bertemu dengan sakura. Padahal, musim dingin itu adalah musim terpanjang dalam setahun. Di Sendai salju hadir sejak Desember sampai April. Seringkali di tengah mekarnya Sakura, si salju lebat kembali turun. Cukup unik memang! 

Tahun ini, saya kembali berkunjung ke dokter THT. Saya tidak heran, bisa ditebak gejala yang saya rasakan adalah alergi dingin seperti 3 tahun yang lalu. Ceritanya bisa dibongkar di sini. Antihistamin dan obat batuk yang sama. 🙂

Satu hal yang spesial dari alergi dingin ini, saya tidak mengalaminya selama hamil dan menyusui Eiji. Tahun di mana saya hamil dan menyusui 2 tahun lebih, alergi dingin itu tidak menghampiri saya. Sekarang ketika proses menyusui sudah selesai, dia kembali menyapa saya. Jadi musim dingin 2011 akhir-2014 awal, menjadi masa cuti saya dari alergi. 😀 Ajaib.

Alhamdulillah Allah meringankan kehamilan dan proses menyusui dengan tidak mengizinkan si alergi menghampiri saya. 🙂

Sekarang kembali disapa olehnya, maka saya ucapkan:

Selamat datang musim dingin… inshaAllah saya siap menghadapimu, duhai alergi. 😉

 

Salam dingin dari Sendai ^^

-RN-

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Leave a comment