Belajar dalam Bermain

Dunia anak adalah dunia bermain. Jangan pernah rampas dunia itu, jika kita tidak ingin mereka tumbuh tua namun kekanak-kanakan. Itu adalah salah satu prinsip yang saya yakini saat ini dalam membesarkan anak.

Eiji membuat kereta.

Eiji membuat kereta.

Bermain, tentu saja bukan bermain dengan gadget. Saya tidak anti gadget, namun sangat banyak ketentuan ketika mengizinkan anak menyentuh gadget. Begitu pun untuk menonton tayangan di youtube. Sangat diatur durasi dan waktu menontonnya. Salah satu alasannya, jika anak terlalu banyak main gadget maka dia tidak akan terlalu tertarik dengan permainan di dunia nyata. Misalnya ketika anak bermain puzzle di dalam gadget, belum tentu dia mampu menyelesaikan permainan puzzle di dunia nyata. Memegang secara langsung, menyusun, merangkai adalah kemampuan yang dicapai melalui proses belajar yang melibatkan koordinasi tangan dan mata secara langsung.

Saya menerapkan aturan ini tentu saja ada kompensasinya untuk Eiji. Hampir setiap hari, jika cuaca bagus dan kondisi fit semua maka saya selalu mengusahakan waktu untuk keluar rumah. Sekedar menghirup udara segar dan bermain.

Eiji sudah terbiasa bangun pagi. Aktivitasnya dimulai dengan sarapan buah, menu utama, dan mempersiapkan diri keluar rumah. Saya berusaha menyiapkan sarapan sebelum Eiji bangun. Membersihkan rumah, mencuci, dan membereskan semua urusan rumah hingga tuntas. Agar saat ditinggal, rumah sudah dalam keadaan rapi. Saat Eiji bangun, tinggal menyiapkan bekalnya dan sedikit membereskan sisa sarapan. Sembari Eiji bermain sebentar atau melihat gambar di buku-bukunya. Sekitar pukul 9.00 pagi kami sudah siap ke luar. Itu yang saya terapkan selama ini. Eiji pun sudah tahu jadwalnya.

Ke luar rumah tidak harus untuk pergi ke suatu tempat penting, sekedar jalan pagi berkeliling sekitar dan menghirup udara. Kebetulan saat ini sedang musim gugur, jadi mulai dingin berangin. Pukul sembilan lumayan pas menunggu matahari menghangat. 🙂 Tujuannya bisa ke berbagai tempat. Taman/koen, jidoukan/area bermain anak, jalan tikus, mencari jalan baru, belanja sayur, atau kemana pun. Bisa juga berkeliling dari koen ke koen, sampai tengah hari. Setelahnya baru pulang untuk makan dan tidur siang. 🙂 Kalau pun tidak sempat pergi pagi hari, maka setelah tidur siang ada agenda untuk jalan-jalan. 😉

Jaga gawang.

Jaga gawang.

Bermain indoor dan outdoor, keduanya sangat penting bagi anak. Selain melatih kemapuan motorik kasar dan halus, sekaligus bonus olahraga bagi sang ibu (ikut berlari). 😀 Lewat bermain, anak belajar banyak aturan sosial. Bagaimana aturan mengantri, berbagi, berteman, menunggu, bersabar, bersikap sportif; itu semua tidak banyak didapatkan di dalam rumah. Bagaimana berkomunikasi dengan baik dan memahami instruksi juga didapatkan dari bermain. Setiap pulang dari bermain, saya selalu menemukan hal baru yang dipelajari oleh Eiji.

Belajar sepeda.

Belajar sepeda.

Aktivitas fisik seperti berlari, melompat, memanjat sangat penting bagi perkembangan anak seusia Eiji saat ini (2 tahun). Olahraga sangat penting untuk segala usia, tak terkecuali batita. Ketika tubuh sehat, banyak bergerak, asupan bergizi, dan cukup stimulasi, InshaAllah pertumbuhan anak akan optimal. Tentu saja masih sangat banyak lagi manfaat bermain bagi anak-anak. 🙂

Berikut ini beberapa gambaran saat Eiji sedang bermain:

IMG_5034

IMG_5018

IMG_5143

IMG_5197

IMG_5241

IMG_5217

12

Hari kerja adalah hari bermain dengan ibu. Waktu bermain di luar bersama ayah terbatas pada hari libur atau akhir pekan. Pembagian ini cukup efektif, agar anak bisa memiliki hubungan dekat dengan kedua orangtuanya.

Selamat bermain! 🙂

-RN-

Leave a comment