Spring 2015: Hanamiyama Fukushima

Ahad, 12 April 2015

Sakura Hanamiyama.

Sakura Hanamiyama.

Pagi itu kami bergegas menyiapkan bento dan kamera untuk perjalanan menuju Fukushima. Sekitar pukul 9.00 kami keluar meninggalkan rumah. Menggunakan bus kota dari halte Kunimi 2 chome, kami menuju ke Sendai eki. Nampak beberapa rombongan memadati stasiun Sendai. Setelah membeli tiket kereta, kami bergegas larike arah kereta line 6 (Tohoku line). Kereta sudah penuh sesak oleh penumpang. Kami tak mendapati tempat duduk, bahkan harus berjelalan. Semua orang keluar rumah untuk menikmati mekarnya bunga sakura (hanami). Bahkan di beberapa stasiun selanjutnya, tak seorang pun turun tapi malah bertambah. Sampai pintu kereta ditutup karena sudah tak muat lagi mengangkut tambahan penumpang. Ketika sampai stasiun Funaoka, perlahan sebagian penumpang keluar. Puncaknya di stasiun Ogawara, hampir 80% penumpang turun di sana. Padat merayap! Akhirnya kami mendapatkan tempat duduk. Alhamdulillah. 😀 kalo pengen lihat jalanan macet, kereta penuh, semua orang keluar, Jepang padat merayap… salah satunya di saat ini, saat musim musim sakura. 😉

Funaoka dan Ogawara lokasinya berdekatan. Sepanjang jalan di antara kedua stasiun itu dihiasi deretan pohon sakura besar, berwarna putih, yang sangat indah. Kita bisa menyusurinya di sepanjang jalan itu dengan berjalan kaki. Pepohonan itu tumbuh di sepanjang sungai Ogawara. Sangat indah! Tempat ini selalu padat oleh pengunjung saat musim sakura tiba. Saya sudah beberapa kali ke sana, jadi memutuskan mencari tempat hanami (melihat sakura) yang lain. 🙂

Pemandangan ogawara, diambil dari web resminya.

Pemandangan ogawara, diambil dari web resminya.

Kereta terus melaju menjauhi Sendai. Perlu berganti satu kereta lagi untuk menuju Fukushima. Sekitar 2 jam akhirnya kami sampai di stasiun Fukushima.

di depan stasiun Fukushima.

di depan stasiun Fukushima.

Krisis nuklir 2011 lalu masih menyisakan cerita. Hari itu, di depan stasiun Fukushima ada pergelaran semacam festival kecil yang intinya `ganbarou Tohoku!` (bersemangatlah Tohoku!). Masyarakat saling mendukung untuk menghilangkan duka pasca gempa 2011, sampai saat ini. Sweet sekali! 🙂

Kami kemudian mengantri untuk naik bus menuju Hanamiyama, sekitar 20 menit dari stasiun Fukushima. Hanamiyama adalah salah satu spot sakura yang sangat populer di daerah ini.

Tiket bus PP.

Tiket bus PP Fukushima eki-Hanamiyama.

Bus ini akan mengangkut kami langsung menuju Hanamiyana park, sebuah taman untuk tempat mulai hiking menaiki bukit Hanamiyama. Bus penuh dengan penumpang. Sesampainya di sana kami disuguhi pemandangan berbagai bunga, selokan kecil, jembatan kayu, dan berbagai penjual makanan maupun souvenir.

Selokan berhias sakura.

Selokan berhias sakura.

Pecinta alam cilik sedang terpesona dengan pemandangan di depan matanya. :D

Pecinta alam cilik sedang terpesona dengan pemandangan di depan matanya. 😀

Eiji tak mau kalah ikut orang dewasa lainnya. Dia nggak mau digendong, ikut jalan kaki PP naik ke bukit. Untuk ukuran anak seumur Eiji, lumayan perjalanan panjang. Bahkan untuk orang dewasa pun bikin keringetan karena nanjak. Eiji, si bocah pecinta jalan-jalan dan jalan kaki tidak mau melewatkan jalan setapak itu. 😀 Tua-muda, anak-dewasa, sangat ramai dengan orang-orang yang akan menikmati sakura di gunung.

Mendaki gunung, turuni lembah, sungai mengalir indah. Itu benar adanya!

Mendaki gunung, turuni lembah, sungai mengalir indah. Itu benar adanya!

Hiking terus berlanjut. Kami sempat parkir untuk istirahat, makan siang, dan sholat di salah satu pojokan bukit. Inilah pemandangan sepanjang perjalanan.

Warna-warni sakura.

Warna-warni sakura.

Hamparan bunga, berbau khas.

Hamparan bunga, berbau khas.

Ini adalah tempat menuju tanjakan.

Ini adalah tempat menuju tanjakan.

Parkir minum dulu.

Parkir minum dulu.

Ume.

Ume.

Sakura putih.

Sakura putih.

Menikmati rontokan sakura.

Menikmati rontokan sakura.

Pinky!

Pinky!

Pemandangan dari atas.

Pemandangan dari atas. Aslinya lebih indah dari fotonya.

Alhamdulillah berhasil sampai puncak. Yey!!

Tempat parkir untuk membuka bento.

Tempat parkir untuk membuka bento. Kami makan siang di bawah sakura. 🙂

MasyaaAllah… SubhanAllah… Sangat indah! Alam adalah tempat yang bisa membuat kita terus berdecak kagum menikmati ciptaan yang Maha Sempurna. Tidak ada yang bisa kita lakukan selain menjaga, bersyukur, dan berzikir saat menyaksikannya. Ini baru dunia lho… Bukan surga di akhirat. Hayo siapa yang nggak pengen masuk surga? Pasti semua orang pengen, kan. 🙂 Mari berlomba-lomba beramal sholih agar meraih keridhaan dan jannah-Nya. 😉

wpid-wp-1428937058199.jpeg

Kami turun gunung sambil ditemani hujan sakura. Rerontokan sakura yang tertiup angin. Sangat indah. 🙂

Juntaian sakura bisa menyentuh tanah.

Juntaian sakura bisa menyentuh tanah.

Setelah cukup menarik nafas dan meluruskan kaki, rombongan orang mengantri bus menuju stasiun Fukushima sudah nampak mengular.

Antrean bus.

Antrean bus.

Dan… kami nggak dapat kursi! hihihi… Si bocah petualang nggak kuat lagi berdiri, nempol di gendong ayah. 😀 Kami pulang ke Sendai menggunakan kereta 17.35. Alhamdulillah bahagia dan memberi memori baru untuk Eiji, bahwa ciptaan Allah sangat indah.

Uuuhh…. ada sakuraaaa…. MasyaaaAllaaahhhh…. bagus sakuranya. Itu kalimat Eiji saat melihat deretan sakura berjajar di depan matanya. 🙂

Selamat tinggal Fukushima.

Selamat tinggal Fukushima.

Salam penuh cinta dari alam. :)

Salam penuh cinta dari alam. 🙂

Alhamdulillah sampai stasiun dekat rumah sekitar pukul 19.30. Langsung bersih-bersih badan dan istirahat. Oyasuminasai…

Terus bersyukur sepanjang hidup.

Terus bersyukur sepanjang hidup.

-RN-

Leave a comment