Kakak Eiji

Sejak di Sendai lahir bayi-bayi baru dan Eiji ikut nengok, ada panggilan baru untuknya. Eiji memanggil dirinya sendiri dengan kata `kakak`. Tiap minta sesuatu, dia pake sebutan kakak. Misalnya:

  1. Ma… nenen, kakak mau bobok
  2. Ma… mamam, kakak mamam (mau makan)
  3. Ini kakak (sambil nunjuk dirinya sendiri)
  4. Baju kakak
  5. Kaki kakak
  6. dll
  7. Semua propertinya disebut punya kakak.

Anak ini sudah merasa besar, hahaha… Nggak kerasa, sudah merasa dirinya kakak. 😀

 

-RN-

Begadang

Hampir dua pekan ini tidur Eiji molor hingga larut malam. Sekitar jam 23.00 JST, barulah dia tenang menuju alam mimpinya. Padahal ini musim panas, dimana isya sekitar jam 21.00 dan subuh jam 2 dini hari. Siang hari baru mau selonjor, si Eiji minta jalan, bongkar isi rumah, maen ini, itu, dll. Ditambah kurang tidur pada malam harinya, pas komplit! Badan saya rasanya remuk redam. 😦 Bahkan, saking pengennya pijat sejak bertahun-tahun lalu sampe terbawa mimpi. 😀 Sayangnya, baru ke salon langganan pijat di Indonesia… eehhh si Eiji ngebangunin minta nenen. Wuuaahhh… ngelurusin tulang-tulang yang super pegal ini pun ternyata tak diizikan, bahkan dalam mimpi sekalipun. 😦

Menghitung hari Ramadhan, inshaAllah dua hari lagi. Semoga sehat dan kuat! Maghrib jam 19.00 lebih, subuhnya dini hari. Ganbarou!

-RN-