Sendai, 15 Juni 2018
Taqobbalallahu minna wa minkum.
Selamat Idul Fitri ya semuanya…. ๐๐๐๐
Kami merayakan lebaran baik Idul Fitri maupun Idul Adha di Sendai sejak 2009. Suami sejak 2008. Kalo nggak salah hitung, ini lebaran ke 17 saya di perantauan. Melebihi bang Thoyyib yang 3x lebaran nggak pulang2. ๐ “Karena aku bukan bang Thoyyib… ๐ถ๐ถ๐ถ”
Pagi2 kami bergegas pergi ke masjid untuk sholat Eid di sana. Selama ini, kami belum pernah shalat Eid di lapangan (yang hukumnya sunnah mu’akad) karena masjid tidak memiliki lahan untuk itu. ๐
Jika lebaran jatuh pada hari kerja, setelah sholat maka suami lanjut kerja seperti biasa, KEMBALI ke kantor. ๐ Saya dan anak2 berlebaran bertiga. Sedih nggak sih? Wkwkwk… Mungkin karena sudah terbiasa begini, jadi ya BIASA AJA rasanya. Kami biasa berkumpul ke rumah teman2 keluarga Indonesia utk silaturrahim dan makan bersama. ๐ Di libur akhir pekan barulah diselenggarakan acara “Eidul Fitr Party” oleh komunitas muslim Indonesia, isinya ngumpul makan2 semacam halal bihalal. ๐
Cerita tahun lalu (Idul Fitri 2017):
Lebaran taun lalu jadi jomblowati, pas lebaran pas pula suami ada perjalanan dinas ke luar. Beda jam. Beda hari. Beda benua. ๐คง Bawa anak2 solat Eid sendirian.Belasan kali lebaran ga pulang, ternyata rasanya BELUM APA APA dibanding rasa jadi JOMBLOWATI SEJATI saat Idul Fitri…. hahaha
Pas diceritakan ke ibu, eehh malah ibu yang sedih… Salah cerita kayaknya saya. “Anakku lebaran di perantauan, bawa 2 anak, sendirian pula…” Pengennya masakin lebaran buat anaknya, meski anak2nya sudah punya anak2. ๐คง
Ahhh nanti akan tiba waktunya merasakan hal yang sama, dipamiti anak buat merantau. Kuatkan hatimu buibuuu…. ๐ช๐ผโค๏ธ
Foto-foto lebaran lebih lengkap ada di Instagram: tyasmomiji.
Meski sekedar ke tempat sholat bareng2 sekeluarga dan setelahnya ditinggal kerja, itu rasanya tetap LEBIH BAIK daripada pas suami dinas di luar. Jadi harus selalu bersyukur ya ibu2, sesibuk apapun suaminya insyaaAllah dengan sedikitnya waktu berkumpul menjadi sangat berharga. ๐
Semoga kita nggak mudah baper, yang ikhlas, dan tidak menuntut melebihi kesanggupan suami, termasuk soal WAKTU. ๐
Salam,
-RN-