Tips Bagi Traveller (Muslim) Pergi ke Jepang

Travelling atau jalan-jalan ke luar negeri bisa dilakukan oleh siapapun. Maraknya penerbangan low cost carrier makin memudahkan kita untuk singgah ke negeri manapun. Didukung pula oleh mudahnya proses dalam pengurusan visa, makin memantapkan untuk jalan-jalan ke luar negeri. 🙂

41

Lantas bagaimana dengan para wisatawan muslim yang sedang jalan-jalan ke negeri bukan muslim atau yang minoritas muslim? Ini berlaku untuk seluruh negara pada umumnya, lebih khususnya negara matahari terbit. Berikut ini adalah hal-hal yang harus kita perhatikan: 

Halal dan haram

Mengkonsumsi makanan/minuman halal dan menghindari yang haram adalah keharusan bagi setiap muslim, di mana pun dan kapanpun. Di Jepang, makanan halal tidak banyak tersedia namun bisa kita upayakan agar tidak sampai mengkonsumsi makanan haram. Ingat, bahwasanya bukan hanya babi/pork saja yang haram di sini, namun sapi/ayam/dan semua hewan sembelihan yang disembelih tanpa menyebut nama Allah adalah haram. Jadi, makanan (restoran) di yoshinoya, Mc D Jepang, KFC Jepang, dan semua yang ada daging (bukan hanya babi); jika tidak ada label halal  di restoran tersebut, maka makanan itu tidak boleh kita konsumsi karena haram. Ingat, bukan hanya babi yang haram. Keterangan lengkapnya ada di link ini.

Udon, soba, dan makanan Jepang lainnya?

Jika dalam bumbunya terdapat sake, shoyu, mirin; semua itu mengandung alkohol yang haram bagi umat muslim. Bagaimana bisa tahu? kita bisa menanyakannya kepada si penjual. Shabu-shabu sudah pasti haram jika dibeli di restoran Jepang yang tidak ada logo halalnya.

Oleh-oleh berupa makanan?

Ini harus sangat kita perhatikan, jika luput maka kita bisa membawakan makanan haram untuk orang-orang yang kita sayangi di Indonesia. Misal, kita membawakan coklat; menurut mata kita di dalamnya tidak terkandung daging-dagingan. Namun, di dalam coklat itu bisa jadi mengandung pengemulsi (nyukazai/emulsifier) yang berasal dari babi. Misalnya Tokyo Banana (karena banyak dijadikan oleh-oleh). Produk Tokyo Banana sangat sedikit yang bebas dari baha-bahan haram. Mereka menggunakan gelatin yang terbuat dari babi. Artinya, haram. Takoyaki pun bisa jadi haram kalo dala saus atau tepungnya terkandung bahan-bahan tertentu, seperti shoyu, mirin, ekstrak babi.

Jadi apa yang harus kita lakukan?

1. Cetak daftar bahan berikut ini sebelum berangkat.

Daftar bahan haram.

Daftar bahan haram.

Selalu cek komposisi yang tertulis di kemasan, jika ada salah satu bahan haram di atas maka tidak boleh kita konsumsi.

2. Cari teman yang sudah paham halal dan haram di Jepang, jika tidak ada maka bekali diri dengan kosa kata dalam bahasa Jepang, itu akan sangat membantu saat bertanya kepada orang Jepang.

3. Membawa makanan dari Indonesia. Lebih aman dan hemat untuk lauk sehari-hari. Misalnya mie instan, kering tempe, rendang yang sudah di vacum, dll. Tinggal membeli nasi putih di minimarket seperti family mart, seven eleven, lawson, dll. Bahkan di dalam onigiri pun, jika tidak jeli di dalamnya ada bahan haram misalnya: daging, sake, emulsifier yang tidak jelas dari nabati atau hewani. Mie instan di Jepang mayoritas haram.

4. Mencari toko halal dan restoran halal terdekat. Gunakan fasilitas google untuk mendapatkan informasi lokasi toko halal dan restoran halal yang paling dekat dari lokasi tujuan wisata. Belanja bahan makanan di sana.

5. Sebelum berangkat, tanyakan pada orang-orang muslim yang sudah tinggal di Jepang dan yang mengkonsumsi makanan halal. Karena tidak semua muslim di Jepang/negara tujuan lainnya menerapkan hal ini.

6. Jika tidak menemukan semuanya dan bersikap hati-hati, khawatir ada makanan haram masuk ke tubuh kita; maka kita bisa membeli nasi putih, buah-buahan segar (pisang yang mengenyangkan) dan salad sayuran (tanpa mayones/dressing kalo kita tidak tahu apa yang ada di dalam bahan dressing tersebut) sepanjang hari untuk bertahan hidup selama di Jepang. Jika berlibur dalam kurun waktu lama, belilah alat masak di Daiso (toko 100 yen) dan masak sayuran seperti sop/bayam, di penginapan. Sayuran mentah tersebut dijual di minimarket.

7. Silakan melihat daftar makanan halal dan haram di Jepang melalui fanpage di FB: Halal Japan. Linknya ada di sini.

Lokasi sholat.

Sholat bisa dilakukan di mana pun, kecuali dua tempat yaitu WC dan area pemakaman. Saat jalan-jalan, paling aman kita bisa menggelar alas sholat di area taman kota. Itulah tempat di mana kita tidak akan terusir atau tergusur oleh satpam saat melakukan sholat. 🙂 Sebaiknya tidak shalat di dalam area pertokoan atau kantor. Menggunakan aplikasi kiblat di smartphone, dengan mudah kita bisa mengetahui arahnya. Waktu shalatnya sangat berbeda dari Indonesia, tidak ada jadwal tetap karena waktu shalat tergantung musim saat itu. Silakan cek di link ini. Tinggal memasukkan nama negara dan lokasi kota, dengan cepat akan keluar jadwal sholat di sana.

Bisa melakukan sholat secara jamak dan qasar untuk para musafir. 🙂

Bagaimana dengan berwudhu?

1. Menjaga wudhu kita adalah langkah paling praktis, saat ke luar dari penginapan sudah dalam keadaan berwudhu.

2. Menggunakan keringanan untuk mengusap khuf/sepatu/alas kaki (bukan sandal yang terbuka), yakni membasuh alas kaki saat berwudhu, tanpa perlu membuka sepatu kita. Catatannya, saat menggunakan kaos kaki dan sepatu sudah dalam keadaan berwudhu. Kemudian batal. Maka ketika berwudhu lagi, boleh tanpa membasuh kaki kita, namun cukup mengusap alas kaki yang kita gunakan. Silakan klik di sini.

Jika berwudhu di wastafel di Jepang, usahakan air tidak berceceran dan membuat kotor tempat tersebut. Jangan mengangkat kaki ke dalam wastafel ketika membasuhnya. Ini adalah hal yang dilarang di Jepang. Kita bisa menampung air dalam botol dan membasuh kaki di wc. Setelah menggunakannya, kita harus membersihkan sisa cipratan air di sekitar wastafel menggunakan tissu agar kondisi wastafel kembali kering. Tidak boleh langsung meninggalkannya karena akan merugikan orang lain. Sebaiknya membawa handuk kecil untuk mengusap bekas air wudhu dan lap sendiri untuk membersihkan cipratan sisa air wudhu di sekitar wastafel.

Semoga perjalanan kita barokah dan terhindar dari segala sesuatu yang diharamkan Allah.

Barakallahu fiikum. 🙂

Salam,

-RN-

2 thoughts on “Tips Bagi Traveller (Muslim) Pergi ke Jepang

  1. assalamu’alaikum, mbak. salam kenal.
    tulisannya bagus sekali. masalah halal-haram ini yang sering ‘dianggap enteng’ oleh sebagian saudara kita. yang penting bukan babi dan alkohol. bahkan ada yg bilang, boleh minum alkohol asal tdk mabuk.

Leave a comment