Perjalanan ke Naruko Gorge: Bertemu Lansia Sehat

Jumat, 3 November 2017

image

Saya ke sana saat “peak autumn” sedang cakep-cakepnya! Cuaca cerah, hangat, dan padat merayap turis. 🙂

Naruko Gorge adalah salah satu surga pemandangan musim gugur di Jepang. Keterangan puncak musim gugur di sana bisa klik di link ini. Delapan tahun tinggal di Sendai, namun sekali pun belom pernah ke sana. 😀 Masalah tiap tahun adalah sama, yaitu nggak ketemu waktu libur pak suami saat puncak koyo di Naruko Gorge. 😦 Padahal periode musim gugur sangat terbatas, apalagi jika ada hujan atau taifu (badai); langsung rontok semua! Gundul, nggak cakep lagi. Wishlist piknik saya yang pengen banget dicapai pas musim gugur tahun ini adalah piknik ke sana. Karena sudah paham masalahnya sama dan berulang, pak suami mendorong saya untuk jalan-jalan sendiri ke sana.

Nunggu ayah libur, nggak akan ketemu cakepnya Naruko, Bun!

Izin dan semangat sudah dikumpulkan, baiklah! Akhirnya saya dan Yoshi berangkat ke sana. Tempatnya lumayan jauh dari Sendai. Total membutuhkan sekitar 2-3 jam perjalanan dengan kereta dan bus.

image

Kami mengambil rute ini.

Perjalanan dimulai, berangkat setelah Yoshi sarapan menuju stasiun terdekat mengejar kereta ke stasiun Sendai. Berawal dari jalur ini, ternyata jalur Senzan Line sudah genap 80 tahun beroperasi. Wow!

This slideshow requires JavaScript.

Perjalanan dari Sendai ke Kogota eki sekitar 45 menit, dari sana berganti kereta menuju stasiun Naruko Onsen. Batita duduk anteng menikmati pemandangan cemilan sepanjang jalan. 😀

This slideshow requires JavaScript.

This slideshow requires JavaScript.

Sesampainya di Kogota Eki, kereta menuju Naruko Onsen sudah menunggu. Gerbongnya cuma dua dan penumpangnya buanyaaakk!! Hari itu memang puncak indahnya koyo (daun warna warni) di Naruko Gorge, ditambah cuaca sedang sangat cerah. MasyaaAllah… 🙂 Alhamdulillah kami mendapat tempat duduk. Lumayan juga kalo berdiri 1.5 jam di kereta. Hihihi…. Semua orang menuju stasiun yang sama, Naruko Onsen!

Perjalanan menuju Stasiun Naruko Onsen

Saya awalnya duduk sendiri, kemudian nampak seorang bapak sekitar usia 50th-an terburu-buru masuk ke kereta bersama seorang nenek. Nenek tersebut masih terlihat energik, memakai tas punggung dan tas tangan. Si bapak tadi meminta nenek untuk duduk di sebelah saya. Sebenarnya masih muat satu orang lagi, namun bapak itu memilih berdiri. Akhirnya ada 1 nenek lagi di seberang kami menawarkan bertukar tempat duduk. Jadi, saya bersama dua nenek duduk bersebelahan; dan si bapak di duduk di seberang kami. Perjalanan lumayan panjang, tentu akan bosan jika hanya diam sendiri. 😀 Akhirnya, ngobrol-lah kami! Kali ini jangan sampe kebablasan lagi gara-gara ngobrol dengan para nenek! Hahaha… Ternyata bapak tersebut adalah anak laki-laki dari nenek A. Mereka datang dari Tokyo dengan shinkansen dan memang meniatkan diri untuk piknik ke Naruko Gorge! Sepanjang jalan kelihatan banget si anak sangat perhatian kepada ibunya. MasyaaAllah.. terharu saya! 🙂 Percakapan mereka kurang lebih begini:

Udah, mama duduk aja, ini masih jauh. Gapapa saya berdiri aja.

Ini lho Ma poto-poto Naruko. *sambil menunjukkan HP nya ke nenek

Nanti kita jalan ke sini.

Manis banget deh mendengar percakapan mereka! 😀 Langsung terbayang Eiji dan Yoshi nanti ngajak ibunya piknik, hiking, trekking di masa tua saya. Huwaaa…. InsyaaAllah! Semoga Bunda tetap sehat, bersemangat, energik, dan bahagia! 😀


Lanjutan obrolan dengan para nenek tadi. Ternyata kedua nenek itu sudah sangat sepuh untuk ukuran orang Indonesia. Nenek A (ibu dari bapak tadi) umurnya 80 tahun dan nenek B umurnya 75 tahun. Nenek B datang dari Fukushima, pergi sendirian. Khas nenek-nenek Jepang lah, seperti anti menua! hehehe… Para lansia di sini tetap aktif dan energik di masa tuanya, sehat, dan tetap banyak aktivitas. Tampilan secara umum: mereka ke mana-mana biasa memakai tas punggung, topi, dan sepatu kets. Ala remaja banget kan! 😀

image

Anak laki yang ngajak piknik ibunya, jauh-jauh dari Tokyo.

image

Nenek energik yang mau piknik hari ini. :))

Perjalanan panjang diwarnai dengan obrolan seru dan pemandangan sawah-sawah di sana. Warna-warni koyo sudah sangat cakep! Alhamdulillah… hepi banget bisa menikmati perjalanan ini. 🙂 Ini dia beberapa fotonya:

image

Sawah di Jepang. Berasa sedang lewat daerah Boyolali, Klaten. 🙂

image

 

Tiba di Stasiun Naruko

Semua penumpang, rame banget, padat merayap memiliki tujuan yang sama hari itu.

This slideshow requires JavaScript.

Riku East Line, jalur kereta yang kami gunakan tadi genap berusia 100 tahun, di tahun ini.

This slideshow requires JavaScript.

Tujuan pertama saya pergi ke tourist information untuk menanyakan jadwal bus menuju TKP dan peta area Naruko.

This slideshow requires JavaScript.

Tempat menikmati pemandangan Naruko ada di bus stop: Narukokyo Nakayamadairaguchi. Jadi kita harus mengatur waktu dan mengestimasikan waktu piknik dengan tepat agar tidak ketinggalan bus. Ditambah lagi, jika pergi saat hari-hari padat wisatawan. 🙂 Jika jalan kaki sekitar 4 km ke sana, itu kalo nggak nyasar! 😀

image

Miyako Bus ini hanya beroperasi di musim gugur.

Area di depan stasiun terdapat beberapa public onsen kecil, siapapun boleh berendam kaki di sana, gratis. Oya, Naruko merupakan penghasil boneka KOKESHI khas Jepang. Kokeshi dolls ini pabriknya juga dijadikan tempat wisata.

This slideshow requires JavaScript.

Ada jeda waktu saat menunggu bus, bisa dipake untuk sholat jamak di depan stasiun. Tinggal menghamparkan terpal dan buka kompas, langsung bisa sholat di sana. Nanti repot kalo sholat di TKP, rame banget, dan harus cari tempat wudhu, dll. Belom lagi, siapa yang jagain anak pas ditinggal wudhu. Beginilah kalo jalan-jalan sendiri. 😀

Saat menunggu bus, saya bertemu pandang dengan mbak muda wajah-wajah ASEAN. Akhirnya kami bertegur sapa:

Orang Indonesia ya?!?

Kalimat khas yang pertama kali keluar. 😀

Akhirnya kami kenalan, saya sodorkan tangan terlebih dahulu dan menyebutkan nama: TYAS. Dia mengatakan: Hah? Namanya Mba Tyas?? Ternyata namanya dia juga: TYAS. :)) Kebetulan yang tidak direncanakan. Kami pun ngobrol banyak dan jalan bareng selama di tepat wisata. Pergi jalan-jalan sendiri memang penuh kejutan, beberapa di antaranya: mendapat teman baru, pengalaman baru, dan cerita seru. Kejutan yang nggak enak juga ada, tapi nggak banyak kok. Lebih banyak senengnya! Jadi jangan takut untuk piknik sendirian, ya! 😀

Bus melaju dengan pelan, penuh penumpang, jalanan padat, nanjak, dan pemandangan sepanjang jalan sangat cakep! Pemandangan yang sempat tertangkap kamera dari dalam bus (dalam slide show):

This slideshow requires JavaScript.

image

Kami turun dari bus tak jauh dari jembatan “fenomenal” yang menjadi landmark Naruko Gorge. Para wisatawan sudah berkumpul di sana dan mencari spot untuk mengambil gambar terowongan “tunnel” terkenal di sana. Ada yang membawa kamera, dilengkapi tripod dan lensa komplit! Banyak juga yang mengandalkan kamera HP, termasuk saya. 😀

image

image

Ibunya HEPI, Yoshi manyun! Tempat apa ini? Nggak ada perosotannya, nggak ada mainannya. 😀

Baiklah… Mari berpoto pemandangan yang cakep ini. Meski aslinya lebih cakep dari hasil poto saya. 😀

This slideshow requires JavaScript.

image

image

image

 

Inilah bintang utamanya:

image

Landmark Naruko Gorge! Cakep banget aslinya… MasyaaAllah.

This slideshow requires JavaScript.

Doa untuk sahabat-sahabat terbaik sepanjang masa:

image

Aamiiin… 🙂

Sekitaran area itu juga terdapat tempat makan, sekaligus area menuju tempat hiking ke daerah bawah sungai. Pengen suatu saat kembali ke sana untuk hiking jelajah alam!

This slideshow requires JavaScript.

 

Mengucap salam perpisahan kepada Naruko Gorge! Tempat yang sangat romantis yang pernah saya datangi. 😀

This slideshow requires JavaScript.

This slideshow requires JavaScript.

Sayonara Naruko!

Kami kembali ke halte bus, di antrian pertama. Di belakang kami mengular antrian panjang bersama para wisatawan lainnya. Jeda waktu mengantri, saya pake untuk mengambil gambar momiji yang mulai rontok. Cantik!

image

image

Kami kembali ke stasiun Naruko Onsen dengan selamat. Alhamdulillah! Menunggu kereta pulang ke Kogota yang akan datang satu jam lagi. Lama ya!

image

 

Bonus poto-poto kereta unik yang melintas di sana. Ada satu kereta klasik melintas, untuk memperingati 100 tahun Rizu East Line.

image

This slideshow requires JavaScript.

image

Stasiun ini juga dilewati kereta wisata Resort Minori. Tentangnya, silakan klik di sini.

Alhamdulillah kereta datang! Selamat tinggal Naruko! Semoga kita bertemu lagi di lain waktu. 🙂

image

Kami ada di sini.

 

Adalah keindahan ketika kita memandangnya dengan hati yang tulus.

Bukan tentang siapa dia, tapi tentang cerita di dalamnya.

Suatu ketika, dia akan tinggal dalam hati dengan seluruh kenangannya. Selamanya.

鳴子峡 29-11-3 

Naruko Gorge, 3 November 2017.

 

 

Semoga terhibur! 🙂

-RN-

 

Leave a comment