Biarkan Anak Memilih dan Memutuskan Hidupnya

Salah satu masalah yang kerap terjadi pada sebuah keluarga, di antaranya orangtua yang terlalu ikut campur dalam pengambilan keputusan di hidup anak-anaknya. Padahal apa yang dipelajari anak-anak sejak kecil, itulah cara yang akan mereka gunakan saat dewasa. Ketika mereka sudah jadi orang dewasa, maka mereka akan menggunakan pengalaman dan kemampuan yang pernah dipelajarinya sejak kanak-kanak dalam menyelesaikan berbagai masalah hidupnya. 🙂 baca selanjutnya

Pindah ke Indonesia

Hallo pembaca… Assalamu`alaykum warahmatullah wabarakatuh. 🙂

Lamaaaaa banget nggak berkicau di blog, setaun yang lalu kayaknya ya. Duh! haha… gapapa, yang penting kita jupa lagi! 😀 Barusan nyetrika segunung, alhamdulillah dini hari ini punya sisa energi buat nulis di sini. 😀

Selama ini ke mana aja?!? Jadi, kami sudah kembali ke Indonesia!! Melanjutkan bertualang menempuh hidup baru di sini. Sejak 1 Juli 2019 saya dan anak-anak kembali ke Indonesia. Dan ayahnya menyusul per 1 Oktober 2019. 🙂 Sekitar 10 tahun di Sendai, akhirnya saya pulang. Kalo suami 11 tahun, akhirnya kami kembali menjadi penduduk negeri tercinta. Banyak banget hal yang dilewati, nggak sempat cerita di sini. Gapapa… insyaaAllah pagi ini lanjut cerita lagi. 😀 baca selanjutnya

Cara “Move On” Terbaik

img_4020

Pernah nggak, ngerasa melakukan sesuatu kemudian merasa sia-sia? Bukan cuma sia-sia, tapi kecewa. Semua orang pasti pernah merasakannya, baik hal besar maupun kecil. Kecewa itu muncul karena kita punya harapan pada sesuatu, kemudian nggak sesuai dengan yang terjadi. Semakin tinggi harapan yang dipupuk, semakin besar peluang kekecewaan yang didapat. Oke, baiklah.. kalo sudah kecewa terus gimana?  baca selanjutnya

Tentang Mamah

Semarang, 14 September 2018.

“Mamah” begitu kami memanggil beliau. Mamah adalah ibu mertua saya, ibu dari suami, nenek Eiji dan Yoshi. 😊

Lewat tulisan ini, saya ingin sedikit menceritakan tentang beliau. Sebelum masuk menjadi anggota keluarga, pertemuan kami sangat singkat, bahkan hanya dalam hitungan jari. Seingat saya, hanya 3x saya bertemu beliau. Pertama, ketika dikenalkan saat di Bandung. Kedua, saat saya hanya jalan dan ngobrol berdua dengan beliau. Ketiga, saat lamaran ke keluarga. Pertemuan singkat, tidak lebih dari 3x, kemudian saya menjadi anggota keluarga di Bandung. baca selanjutnya

Halal Party: Mengenalkan Makanan Halal di Sendai

Sendai, 21 Juli 2018

Cuaca hari itu sangat panas, suhu mencapai 40-41 derajat C. Saya memiliki janji untuk memasak di acara HALAL PARTY yang sudah direncanakan satu bulan sebelumnya. Bulan Juni lalu, juga berkesempatan masak di sana. Alhamdulillah masakan yang dibuat disukai peserta dan panitia. Lantas panitia menghubungi kembali untuk masak di bulan Juli. 🙂

Halal Party adalah acara yang diselenggarakan oleh komunitas orang Jepang yang menyukai kebudayaan asing dan tertarik mengenal tentang masakan halal. Pesertanya dari berbagai negara. Negara mayoritas muslim dijadikan sebagai juru masak utama pada acara tersebut. Karena yang paham tentang halal haram ya orang muslim, kan? 😀 Salah satunya Indonesia, Juni lalu saya memasak opor ayam, soto Bandung, dan kolak pisang. Tema utamanya tentang Idul Fitri dan budaya di dalamnya. Beberapa teman dari negara Arab memaparkan tentang kebiasaan di negaranya. Ternyata di Turki dan Maroko nggak beda jauh dari Indonesia, pake baju baru, setelah sholat Eid dilanjutkan ngumpul dan makan bersama dengan keluarga, kemudian keliling ke rumah-rumah kerabat, dan mendapatkan salam tempel. 😀 Foto-foto dan cerita lengkapnya ada di IG: @tyasmomiji. Belum sempat diunggah ke blog ini. 🙂

Pada kesempatan ini, saya memasak menu SEGAR yang cocok untuk musim panas. Kebetulan Sendai sedang puncak musim panas, jadi memilih jenis yang ringan dan menyegarkan. 😀 Terpilihlah Ikan Masak Lempah Nanas dan Pecel Gado-gado. Masak bersama para peserta, yang mereka nggak familiar dengan rasa cabe. :)) Orang Jepang itu nggak bisa makan pedas! Jadi sekalian ngenalin rasa cabe ke mereka. Hihihi… Saya sengaja membuat kuah Lempah Nanas dengan level pedas dan agak pedas. Dua-duanya pake cabe! 😀 Deg-degan juga sih awalnya bakal pada makan nggak ya??  baca selanjutnya

Merenungi Pernikahan

Sendai, 18 Juli 2018

83aaea17-5080-4159-a473-45fc6af61151

Sepanjang hari kemarin di benak saya terlintas tentang topik pernikahan. Sekian waktu direnungi, ternyata makna pernikahan itu sangat kompleks. Jika dulu saat menikah, saya belum mempelajari banyak hal mendetail dalam pernikahan secara mendalam. Seiring berjalannya waktu, tahun 2018 baru terpikirkan banyak hal lagi yang lebih kompleks.  baca selanjutnya

Antara Sendai dan Beijing

Sendai, 17 Juli 2018

Bismillah.

img_0536

Eiji berangkat ke sekolah.

Assalamu`alaykum

Halo Ayah,

Apa kabar? Beberapa hari ini kita sangat terbatas dalam komunikasi. Nggak papa kok, memang kalo pergi ke negeri itu konsekwensinya banyak hal diblokir. Untuk kesekian kali Ayah dinas ke sana, aku sudah terbiasa terhadap hal ini. 😀

Lewat tulisan ini, ntah kapan dibacanya. Mungkin masih di China maupun sudah di Sendai, di manapun kamu berada; aku pengen mengabarkan tentang kondisi rumah. Mengabarkan dengan deskripsi yang lebih komplit dari pesan di WA, yang jam berapa ngirimnya, baru sampe sekian waktu selanjutnya. :)) Serasa balik ke jaman dulu lagi! Nunggu kotak surat. 😀 Baiklah, aku tulis di sini ya…  baca selanjutnya

Seputar Berat Badan: Perut Rata Tanpa Olahraga

Bismillah.

img_0533

Tempat buat lari/jogging sehari-hari.

Hallo pembaca,

Beberapa hari ini saya bisa kembali aktif nge-blog. Alhamdulillah! Memang harus diluangkan waktunya. 😀 Kalo biasanya buka laptop di pagi buta setelah Subuh, kali ini menyempatkan untuk ngetik pas anak-anak bobok. Mereka bobok lebih awal! Hihi…

Di sini lagi gerah banget, musim panas dengan kelembaban tinggi. 😦 Super lengket, geraaah pokoknya. Mandi sehari bisa 3x! Kayak jadwal makan ya. Sebisa mungkin meminimalkan ke luar rumah di tengah hari kalo nggak bener-bener butuh. Biasanya saya baru keluar lama pas matahari sudah mulai redup, sorean gitu. Jam setengah 9 buat keluar buat antar Eiji rasanya sudah menyengat. Di jam pulang juga masih panas. Tapi kadang suka ngantuk di waktu harus jemput Eiji. Pernah ketiduran!! Duuhh… payah banget ini!  baca selanjutnya