“Hidup di Jepang itu semua harus sendiri. Aku pilih kamu jadi istri karena aku yakin kamu bisa! Aku tau hidup di sini itu nggak mudah. Apalagi kalo jadi istriku, NGGAK MUDAH. Aku tau nggak bisa banyak waktu untuk sama kamu. Banyak ditinggal, banyak sendiri, harus mandiri. Aku yakin kamu bisa. Kamu harus seperti ibu Jepang dan kamu bisa!”
Wanita Panggilan: Ibu Panggilan
Sendai, 13 Juli 2018
Pagi ini Sendai sedang hujan deras. Cuaca memang sedang tidak bersahabat, kadang super panas. Kemudian mendadak suhu drop dan hujan deras beberapa hari. Balik lagi mendadak panas, lantas tiba-tiba sorenya hujan. Prediksi cuaca di tenki.jp sekarang banyak meleset, padahal dulu 99 persen akurat. Sendai sedang proses pancaroba yang belum berakhir. Banyak yang tumbang sakit melewati musim ini. Terutama anak-anak. 😦 Dari klinik, ke klinik. Pokoknya sabar. Semalaman anak lakik demam, harus terus dijaga. Anak yang lain masih dalam pemulihan. Pekan-pekan dalam bulan ini rasanya seperti marathon, makin banyak begadang. baca selanjutnya
Liburan ke Korea
Seoul, 5 Januari 2018
Selesai mudik hampir dua pekan di Indonesia, kami melanjutkan perjalanan ke Seoul, Korea Selatan. Cerita sebelumnya tentang pengurusan visa Korea ada di sini. Alhamdulillah perjalanan lancar, kami mendarat di Inchoen Airport pagi hari. Selesai urusan imigrasi, kami menggunakan kereta Korean Tain Express (KTX) dari Incheon langsung ke Seoul station. Keretanya nyaman, ada fasilitas wifi di dalamnya. Sayangnya, semua dokumentasi dan foto-foto liburan hilang bersama HP yang rusak. 😦 Ahh sudahlah yaaa…. Lanjut bercerita tanpa dokumentasi komplit! 🙂
Perjalanan dari Incheon menuju Seoul. Melintasi laut yang dulu buat syuting drakor Full House. Ada yang masih ingat? 😃 Beneran cakep masyaaAllah, laut di pinggiran kota metropolis.
Terima Kasih Suami
Sendai, 11 Juli 2018
Assalamu’alaykum warahmatullah
Hallo Ayah! Pagi ini, saat rumah masih sepi, anak-anak belum bangun, aku bisa nulis di blog. Mumpung ada waktu menuliskannya. Semoga kamu berkenan. 🙂
Nggak kerasa kita hidup bareng hampir satu dekade ya. Nggak kerasa! Dari jaman awal umur 20an dan sekarang kita di awal 30an. Jaman dulu yang dipikirin jalan-jalan, kulineran, ehh… sampe sekarang ding! Aku masih seperti itu. Kamu selalu rajin ingatin aku buat belajar. baca selanjutnya
Lebaran di Sendai 2018
Sendai, 15 Juni 2018
Taqobbalallahu minna wa minkum.
Selamat Idul Fitri ya semuanya…. 😊🎊🎉🎊
Kami merayakan lebaran baik Idul Fitri maupun Idul Adha di Sendai sejak 2009. Suami sejak 2008. Kalo nggak salah hitung, ini lebaran ke 17 saya di perantauan. Melebihi bang Thoyyib yang 3x lebaran nggak pulang2. 😂 “Karena aku bukan bang Thoyyib… 🎶🎶🎶” baca selanjutnya
Menghadapi Anak Sakit
Sendai, 10 Juli 2018
Beberapa hari ini Bunda sibuk menjaga anak sakit. Saling menyusul! Sepulang dari rapat sekolah (Selasa) pekan lalu sampai Jumat malam, Yoshi demam. Demam tinggi yang membuatnya rewel berhari-hari. Saat di rumah, saya coba memeriksa sendiri. Tidak ada batuk pilek, hanya demam. Ternyata ada luka kecil di kakinya. Dibersihkan dan diplester. Saya curiga, kemungkinan itu penyebab demamnya. Sambil terus diobservasi dan menunggu sampai hari ketiga. Pada hari ketiga saya bawa ke klinik. Setelah dipeiksa dokter, ternyata benar. Luka tersebut yang kemungkinan membuat demam, lantas diberi antibiotik oral dan salep oles untuk tiga hari. baca selanjutnya
Menghadapi Masalah Jerawat
Perjalanan Menghadapi Masalah Jerawat
Kulit saya tipe sensitif dan acne prone. Sejak SMA masalah utama selalu jerawat. Tapi ya memang dasarnya cuek, ga peduli dengan urusan muka. Prinsipnya, asal badan sehat hati bahagia! 😀 Muka jerawatan, minyakan, hitam kebakar matahari, biarin aja! Wkwkwk… Asal jangan dekil. Haha… Saat itu mikirnya begitu. Jarang banget pake bedak, jangankan sunblock, pake pelembab aja males. Terus hobinya panas-panasan di lapangan. Ya iyalaaah makin parah itu muka. Memang nggak dirawat! Tapi masih usia belasan, masih muda, jadi cepet banget kulit beregenerasi. Pelan-pelan kuliah mulai sembuh. Nggak sampe mulus, tapi jauh lebih baik daripada jaman SMA. Mungkin masa puber juga sudah terlewati. Kuliah mulai mau dikit-dikit pake pelembab. Padahal pelembab itu penting banget! Di saat teman-teman dari SMA sudah rajin perawatan ke dokter kulit, apalagi jaman kuliah… kinclong2 lah teman saya. 😀 Saya masih sante aja. Skincare minimalis, cuci muka dan pelembab, sudah merasa cukup. baca selanjutnya
Jodohmu adalah Cerminan Dirimu
Hidup ini sederhana. Allah memberi sebagaimana kebutuhan diri kita. Allah menyatukan dua orang berdasar timbangan akhlak dan kadar ketaatan kepadaNya. Bukan berdasar taraf kecantikan, kegantengan, kekayaan, kepintaran, dan segala timbangan dalam kaca mata dunia.
Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Terjemah QS. An Nur: 26.
Demikian janji Allah dalam Al Quran tentang jodoh. Saat ada ketimpangan pada tingkat akhlak dan ketaatan agama pasangan hidup, maka Allah akan memisahkannya. Seperti kisah Fir’aun dan Asiyah (suami kafir dan istri taat) maupun kisah nabi Luth dan istrinya (suami taat dan istri tidak taat); maka Allah pun memisahkan mereka. Jadi… Seberapa baik/buruk diri kita saat ini, seperti itulah jodoh kita. baca selanjutnya
Sembilan Tahun Pernikahan: Saling Berpesan jika Berpisah
Oh iya ya… sembilan tahun ya kita bareng.
Sembilan tahun pernikahan sudah terlewati. Nggak terasa! Kalimat itu muncul saat tiba-tiba teringat bahwa kami menikah. Sudah menikah. Telah menikah. Sudah berjalan sembilan tahun lamanya. Memang biasanya nggak ngerasa menikah? Kami merasa seperti berteman, jadi kalo nggak mengingat-ingat bahwa berteman dalam pernikahan; ya kadang lupa kalo menikah. Perasaan yang aneh, bukan aneh ding! Unik. baca selanjutnya